News

Idrus Minta Kader Golkar Segera Lengserkan Airlangga

Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar, Idrus Marham mendorong DPD I Partai Golkar untuk berani bersuara terhadap Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Bahkan DPD I harus berani menggalang dukungan untuk mengganti Airlangga sebagai Ketum Golkar.

Menurut Idrus saat ini posisi Airlangga sedang tidak menguntungkan secara politik. Sebab Airlangga diduga terlibat dalam beberapa kasus hukum dalam waktu belakangan ini.

“Enggak usah takut DPD I itu kalau ketua umumnya diganti, yang penting ada tidak kesadaran besar untuk melihat ada kasus-kasus yang mengaitkan ketum,” ujar Idrus di Hotel Sultan, Kamis (27/7/2023).

Dia mengatakan, DPD I harus mulai berpikir ulang soal masa depan Partai Golkar. Sebab kasus hukum yang menyeret Airlangga sebagai Ketum akan berimbas kepada Partai Golkar di Pemilu 2024.

“Ini apakah memberatkan partai atau tidak. Harus ada kesadaran bersama untuk menjawab. Iya memberatkan? Kalau memberatkan mari sama-sama menentukan langkah,” imbuhnya.

Idrus menilai seluruh kader Partai Golkar sudah harus mengedepankan kepentingan organisasi dibandingkan individu atau kelompok. Dengan begitu kader bisa menentukan apakah kasus hukum yang menyeret Airlangga ini memberatkan Partai Golkar atau tidak.

“Kan mestinya itu cara berpikirnya, jangan terpaksa. Masa sih kader? Kami ini kan tidak pernah takut untuk memperjuangkan kebenaran,” kata dia.

Idrus Bakar Semangat Kader Golkar

Selain itu, Idrus juga mengajak seluruh kader untuk berani bersuara untuk memperjuangkan ideologi. Sehingga dengan begitu kader tidak akan takut lagi dipecat jika keras mengkritisi dan bersikap.

“Kita tidak perlu takut dipecat. Kenapa susah-susah? Ini kan persoalan ini. Kan kasihan Golkar kalau DPD 1 dan 2 ada semacam informasi yang tidak benar,” ucapnya.

Lebih lanjut, mantan menteri sosial ini juga menilai jika kondisi seperti ini dibiarkan maka Golkar akan menanggung risiko yang berat. Apalagi sekarang seluru parpol sedang mempersiapkan pemenangan pada Pemilu 2024.

“Kalau ini diproses, ini kan sudah tahu tahun politik ini tolak menolak. Kan susah, kalau ini sudah terjadi implikasinya terhadap Golkar sangat naratif,” katanya

“Kalau tidak ada kesadaran ini, kita jangan berpikir Golkar akan lebih maju ke depan, jangan bermimpi mau menang,” tambahnya Idrus.

Sebagai informasi, Idrus Marham baru saja bebas dari penjara usai menjalani 2 tahun masa tahanan terkait kasus korupsi korupsi proyek PLTU Riau-1 pada akhir tahun 2020 lalu. Kasus ini yang sebelumnya membuat Idrus mengundurkan diri dari Mensos Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla (JK).

Idrus disebut terbukti secara sah dan meyakinkan menerima hadiah senilai Rp2,25 miliar pengusaha Johanes Budisutrisno Kotjo.

Back to top button