Market

Harga Tiket Pesawat Termahal di ASEAN, KPPU: Praktek Monopoli Avtur


Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengungkapkan penyebab harga tiket pesawat di Indonesia mahal karena praktek monopoli avtur.

Saat ini, hanya Pertamina yang memasok avtur ke maskapai-maskapai penerbangan domestik dan luar negeri di seluruh bandara di Indonesia.

Ketua KPPU M. Fanshurullah Asa mengungkapkan, pasar penyediaan avtur memiliki struktur monopoli dan terintegrasi secara vertikal. Akibatnya terjadi ketidakefisienan pasar dan memicu harga BBM penerbangan itu menjadi mahal.

“Persoalan berawal dari data yang diperoleh KPPU bahwa harga BBM penerbangan di Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan harga BBM penerbangan di sepuluh bandar udara internasional lain,” kata Fanshurullah dalam keterangannya, dikutip Rabu (7/2/2024).

Atas temuan itu, KPPU telah menyampaikan rekomendasi kepada Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan melalui surat saran dan pertimbangan pada 29 Januari 2024 lalu.

Menurut Fanshurullah, ada dua poin besar dalam rekomendasi KPPU kepada Menkomarves, yaitu dorongan untuk melakukan akses pasar bagi pemain lain dalam  penyediaan atau pendistribusian avtur. Kemudian sistem multiprovider (banyak pebisnis) avtur di bandar udara dengan kondisi-kondisi tertentu.

“Secara umum, kisaran perbedaan harga BBM penerbangan (avtur) di bandar udara di Indonesia dibandingkan dengan luar negeri mencapai 22 persen sampai dengan 43 persen untuk periode Desember 2023,” tambahnya.

Fanshurullah mengatakan hal inilah yang berpengaruh langsung kepada harga tiket pesawat terbang. Berdasarkan kajian KPPU, harga tiket pesawat per kilometer di Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan negara-negara anggota ASEAN lain, seperti Thailand, Malaysia, dan Vietnam. 

Back to top button