Market

Harga Beras Lagi Mahal-mahalnya, Buwas Malah Jadi Komut Semen Indonesia

Menteri BUMN, Erick Thohir memberi tugas baru kepada Budi Waseso atau Buwas sebagai Komisaris Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk saat masih menjadi Dirut Perum Bulog. Jadi otomatis meninggalkan posisi tersebut.

Mungkin anda suka

Perubahan susunan pengurus BUMN semen ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar hari Jumat ini. Mantan Kapareskrim Polri ini memimpin lembaga pengatur pasokan beras nasional sejak 27 April 2018.

“Mengenai Pak Budi Waseso dengan sendirinya, ketika beliau diangkat menjadi Komisaris Utama di Semen Indonesia Group sudah pasti, secara otomatis tidak bisa merangkap sebagai Dirut Bulog. Maka ketika SK SIG sudah keluar maka otomatis beliau juga nantinya tidak lagi menjadi Dirut di Bulog,” kata Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga kepada awak media, Jumat (1/12/2023).

Namun belum ada informasi pengganti Buwas jadi orang nomor satu di Bulog. Namun tak hanya mendapat tugas sebagai komisaris utama di PT Semen Indonesia, Buwas juga jadi komisaris independen. Selain Budi Waseso,   pemegang saham juga menunjuk Ratna Irsana sebagai Komisaris Independen.

Setelah ditinggalkan mantan Kepala BNN itu, jajaran Perum Bulog tersisa Bagya Mulyanto sebagai direktur keuangan, Purnomo Sinar Hadi sebagai direktur human capital, Febby Novita sebagai direktur bisnis, Mokhamad Suyamto sebagai direktur supply chain dan pelayanan publik.

Dari data BPS untuk laju inflasi tahunan (year-on-year/yoy) bulan November 2023 saja sebesar 2,86 persen karena masih didominasi kenaikan harga di komoditas beras.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 112,85 pada November 2022 menjadi 116,08 pada November 2023. Akibatnya, perekonomian Indonesia mengalami inflasi 0,38 persen pada November 2023 jika dibanding dengan IHK bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).

“Komoditas yang memberikan andil inflasi kelompok ini adalah beras sebesar 0,58 persen,” kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud di Jakarta, Jumat (1/12/2023).

Kemudian, komoditas penyumbang utama lainnya adalah cabai merah sebesar 0,19 persen, rokok kretek filter 0,18 persen, cabai rawit 0,10 persen, daging ayam ras 0,09 persen, dan bawang putih 0,07 persen.

Pengamat politik kebijakan pangan, Syaiful Bahari sudah menegaskan kebijakan beras nasional saat ini mulai diragukan keefektifannya untuk meredam kenaikan harga beras di berbagai daerah. Masyarakat tetap merasakan beban berat dari kenaikan harga beras.

Padahal kebijakan pemerintah tentang impor beras yang bertujuan meredam kenaikan harga beras di pasaran sampai saat ini belum terlihat efektivitasnya. Apalagi rencana impor beras yang dijanjikan 2 juta ton pada 2024 hingga kini belum ada kepastian.

“Sekarang ini harga beras merangkak naik, dan diprediksi tidak akan turun hingga tahun depan, bahkan cenderung terus naik,” katanya Rabu (29/11/2023).

Menurut Syaiful, penyebab beras impor gagal menekan harga beras dalam negeri itu, karena alokasinya banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan bantuan sosial (bansos). Harga beras pun tidak mengalami penurunan karena penggunaannya tidak memiliki efek terhadap pasar.

Ia menyoroti kenaikan harga beras medium yang sekarang bertengger di angka Rp13.500 per kilogram dan harga premium berada di Rp15 ribu sampai Rp16 ribu per kilogram.

Syaiful menambahkan, jika mengacu kepada laporan tahun-tahun sebelumnya saat situasi normal, selalu ada surplus beras pada Desember. Angkanya rata-rata mencapai 1 hingga 1,5 juta ton sebagai cadangan beras nasional. Namun akhir tahun ini stok beras nasional justru defisit 1,45 juta ton.

Back to top button