Market

Hadir di G20 TIMM, Mendag Zulhas: Indonesia Usung Inklusivitas untuk Atasi Kesenjangan

Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan menyampaikan, Indonesia mengajak anggota G20 untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta mengatasi kesenjangan dalam forum Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan dan Industri G20 atau G20 Trade and Investment Ministers’ Meeting (G20 TIIMM) di Jaipur, India.

Pertemuan G20 TIMM dilaksanakan selama dua hari dan terdiri atas tiga sesi. Sesi pertama dan kedua digelar pada Kamis (24/8/2023) dan sesi ketiga digelar pada Jumat (25/8/2023). Sesi pertama G20 TIMM membahas perdagangan multilateral untuk pertumbuhan dan kesejahteraan, sementara sesi kedua membahas perdagangan yang inklusif dan berdaya tahan.

“Dalam sesi pertama, Indonesia menekankan agenda reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), terutama untuk mengembalikan fungsi Sistem Penyelesaian Sengketa WTO. Selain itu, Indonesia mendorong hasil konkret Pertemuan Tingkat Menteri ke-13 WTO pada 2024 mendatang. Dalam sesi kedua, Indonesia menekankan bahwa setiap negara memiliki hak yang sama atas pembangunan dan pengolahan sumber daya untuk hasilkan nilai tambah,” kata Mendag Zulhas dalam media briefing, Jumat.

Sementara itu, pada sesi ketiga dengan agenda pemanfaatan teknologi digital untuk perdagangan nirkertas (paperless), Mendag Zulhas meyakini digitalisasi merupakan faktor penting dalam mendorong perkembangan di sektor perdagangan. Ia juga yakin bahwa digitalisasi dapat mendukung terciptanya efisiensi serta transparansi dalam perdagangan, namun harus dibarengi dengan upaya menjembatani kesenjangan digital.

“Saya yakin salah satu masa depan perdagangan adalah digitalisasi. Kemajuan teknologi dan meningkatnya tuntutan akan efisiensi dan isu keberlanjutan telah mendorong transformasi perdagangan global,” ungkap Mendag Zulhas.

Orang nomor satu di Kementerian Perdagangan RI itu menambahkan, di balik keuntungan yang dapat diperoleh dari kehadiran digitalisasi, selalu ada tantangan yang perlu dimitigasi. Di antara tantangan yang harus menjadi fokus negara G20 adalah langkah konkret dalam mengatasi kesenjangan literasi dan lemahnya infrastruktur digital.

“Oleh karena itu, kita perlu terus merangkul solusi digital untuk menyederhanakan dan meningkatkan kelancaran proses perdagangan global. Kita juga perlu meningkatkan upaya menjembatani kesenjangan digital,” katanya.

G20 Timm Indonesia

Mendag Zulhas memimpin Delegasi Indonesia dalam Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan dan Investasi G20 di Jaipur tersebut. Pertemuan G20 TIMM dibuka dan dipimpin Menteri Perdagangan dan Industri India Piyush Goyal.

Hadir pula menteri-menteri di bidang perdagangan dan investasi dari negara-negara anggota, negara undangan G20, serta perwakilan dari organisasi internasional.

Mendag Zulhas mengatakan, teknologi digital dapat diadopsi dan dikembangkan lebih intensif dalam meningkatkan fasilitasi perdagangan. Teknologi digital pun ia yakini dapat mendukung terciptanya efisiensi, memperkuat konektivitas dalam rantai pasok, serta membuka peluang-peluang perdagangan baru termasuk mendorong inklusivitas perdagangan global.

“Fasilitasi perdagangan dengan pemanfaatan teknologi digital memungkinkan konektivitas sistem rantai pasok yang kompleks serta mendorong efektivitas sistem logistik. Dengan lingkungan pendukung serta kebijakan yang tepat, perkembangan teknologi digital dapat membantu kita memperbaiki berbagai area terkait fasilitasi perdagangan,” ucapnya.

Mendag Zulhas juga mengatakan, Indonesia telah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap implementasi Perjanjian Fasilitasi Perdagangan atau Trade Facilitation Agreement (TFA) WTO. Indonesia terus berupaya menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih kondusif dan efisien, menarik investasi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan aktivitas perdagangan.

“Saya memandang upaya G20 dalam mendukung transformasi digital merupakan bagian dari agenda yang lebih besar yang meliputi dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Saya yakin G20 memainkan peran penting membentuk prioritas kebijakan global dalam agenda penting ini,” ujar menteri yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Di sela kegiatan menghadiri G20 TIMM, Mendag Zulhas juga bertemu secara bilateral dengan menteri-menteri bidang perdagangan sejumlah negara, di antaranya dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri Uni Emirat Arab, Menteri Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Pembangunan Belanda, Menteri Perdagangan dan Ekonomi Prancis, Wakil Presiden Eksekutif Perdagangan Uni Eropa, dan Menteri Luar Negeri Jepang.

Back to top button