Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengunggah sebuah foto di laman Twitter pribadinya melalui akun @gibran_tweet pada Minggu (30/4/2023) malam ini. Ia pun menyisipkan sebuah tulisan singkat yang seakan menyuruh netizen untuk menebak lokasi foto tersebut diambil.
“Tebak lokasi,” tulis Gibran melalui akun Twitter @gibran_tweet.
Bukan mengenai lokasinya, melainkan ada hal yang menarik di balik unggahan ini. Pada foto tersebut, tidak hanya menampilkan sosok Gibran yang mengenakan baju berlengan panjang berwarna biru dengan celana hitam panjang, namun tampak pula Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno di sana.
Sandiaga yang baru-baru ini meninggalkan Partai Gerindra dan santer disebut-sebut bakal gabung ke PPP, terlihat mengenakan pakaian santai berwarna putih dengan luarannya sebuah jaket berwarna merah muda.
Pada momen lain, Gibran dan Sandiaga tampak mengenakan setelan adat Jawa dengan belangkon.
Hal ini sontak saja membuat publik seakan penuh tanya akan kehadiran Sandiaga pada momen ini, sehingga dikaitkan dengan pertanda Sandi yang akan bersanding mendampingi calon presiden (capres) usungan PDIP Ganjar Pranowo.
Sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku mengantongi 10 nama bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan dipilih untuk berpasangan dengan Ganjar Pranowo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Meskipun demikian, Megawati masih membutuhkan waktu untuk berkontemplasi sebelum menentukan nama yang tepat untuk mendampingi Ganjar sebagai pasangan capres dan cawapres.
“Kok yang disebut cuma satu (Sandi), padahal kan tadi saya bilang, Ini kereta saya sudah banyak yang mau naik. Jadi tunggu saja. Banyak kok, saya punya di sini 10 atau berapa, nanti mengerucut sendiri oleh pikiran saya,” ujar Megawati saat jumpa pers setelah pertemuan PDIP dan PPP di Kantor DPP PDI Perjuangan Jakarta, Minggu (30/4/2023.
Megawati menyebutkan kontemplasi yang cukup panjang juga dia tempuh sebelum mengumumkan secara resmi Ganjar Pranowo sebagai capres dari PDIP.
“Tapi mungkin bisa saja kalau umpamanya besok. Saya hitung-hitung dulu. Waktu saya di Batu Tulis ada sebutan kontemplasi. Nanti mungkin merenung dulu, kontemplasi lagi, tetapi satu tujuan saya Indonesia Raya,” kata Megawati.
