Market

Gawat, BMKG Balikpapan Temukan 78 Titik Panas Dekat Lahan IKN


Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan Provinsi Kaltim menemukan adanya 78 titik panas atau hot spot yang berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan atau karhutla.

“Sebanyak 78 titik panas pada Selasa kemarin terpantau mulai pukul 01.00 hingga 24.00 WITA,” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan, Diyan Novrida saat menjelaskan tentang deteksi yang dilakukan pihaknya di Balikpapan, Rabu (21/2/2024).

Informasi sebaran titik panas ini juga sudah disampaikan ke pihak terkait, seperti Dinas Penyelamatan dan Pemadaman Kebakaran, Manggala Agni, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut.

“Kami mengimbau semua pihak selalu waspada dan mencegah agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seperti tidak melakukan pembakaran di hutan maupun di lahan agar tidak terjadi penambahan maupun perluasan titik panas,” katanya lagi.

Kewaspadaan perlu dilakukan, lanjut Diyan, karena sejumlah kawasan masih mengalami cuaca panas dalam beberapa hari berturut-turut, sehingga hal ini dapat menyebabkan ranting dan daun mengering yang rawan terjadi karhutla saat terkena api maupun bara yang kecil sekalipun.

Apapun di kabupaten yang menjadi lahan proyek Ibu Kota Negara (IKN) seperti di Kabupaten Kutai Kartanegara terdeteksi 38 titik panas yang tersebar pada 10 kecamatan, yakni Bengalon terdapat 17 itik, satu titik di Kaliorang, Kaubun ada satu titik, Kongbeng terdapat 5 titik, satu titik di Muara Bengkal, Muara Wahau ada dua titik, Rantau Pulung ada lima titik, tiga titik di Sandaran, Sangatta Utara ada satu titik, dan dua titik panas di Kecamatan Telen.

“Untuk Kabupaten Kutai Kartanegara yang terpantau 20 titik tersebar pada 10 kecamatan, yakni Kembang Janggut ada tiga, Loa Janan satu, Loa Kulu ada satu, Marangkayu enam titik, Muara Muntai ada tiga titik, Muara Wis dua, Sanga-Sanga ada dua, satu titik di Samboja dan satut titik Tenggarong Seberang,” katanya.

Sedangkan di Kabupaten Penajam Paser Utara yang juga terdapat proyek pembangunan calon ibu kota untuk sementara bersih dari titik panas. Walaupun dari deteksi Sabtu (17/2/2024) sempat muncul satu titik tetapi sudah berhasil dipadamkan.

“Kewaspadaan perlu dilakukan karena sejumlah kawasan masih mengalami cuaca panas dalam beberapa hari berturut-turut, sehingga hal ini dapat menyebabkan ranting dan daun mengering yang rawan terjadi karhutla saat terkena api maupun bara yang kecil,” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Kelas I, Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida, di Balikpapan, Senin lalu.

Ia menyebutkan bahkan sebanyak 125 titik yang terpantau pada Senin kemarin tersebar pada lima daerah, yakni Kota Bontang satu titik, Kabupaten Kutai Barat ada 12, Kutai Timur ada 70 titik, Kutai Kartanegara terdapat 42 titik, dan Kabupaten Berau ada satu. Namun dari upaya yang dilakukan pada Selasa kemarin sudah berkurang menjadi 78 titik. 

Sedangkan 78 titik panas yang terpantau kemarin tersebar di satu kota dan lima kabupaten, yakni Kota Bontang satu titik, Kabupaten Paser ada 11, Kutai Barat terdapat enam, Kutai Timur terdapat 38 titik, Kutai Kartanegara ada 20 titik, dan Kabupaten Mahakam Ulu ada dua titik.

Di Bontang yang terdeteksi satu titik berada di Kecamatan Bontang Selatan, di Mahakam Ulu yang terpantau dua titik tersebar di Kecamatan Long Hubung dan Long Pahangai.

Di Kabupaten Paser yang terdeteksi 11 titik tersebar di empat kecamatan, yakni Batu Sopang ada lima titik, Batu Engau ada dua, Paser Belengkong ada dua, dan Kecamatan Tanah Grogot juga ada dua titik.

Kemudian, di Kabupaten Kutai Barat yang terdeteksi enam titik tersebar pada tiga kecamatan, yakni Bongan ada dua titik, Muara Pahu ada satu, dan Kecamatan Siluq Ngurai terdapat dua titik.
 

Back to top button