Market

Garuda Banggakan Untung Rp56,7 Triliun Tapi PHK Ribuan Karyawan

Pada 2022, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk boleh berbangga karena berhasil mengeruk laba bersih Rp57 triliun. Sayangnya, ribuan karyawannya kena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Langkah pemangkasan ini merupakan bagian dari restrukturisasi perseroam yakni right sizing. Dalam empat tahun, rasio pegawai mengalami penurunan rata-rata 17 persen.

Pegawai pada 2019, jumlah karyawan Garuda mencapai 7.878 orang. Setahun kemudian susut 25 persen, menjadi 5.946 orang. Turun lagi 12 persen menjadi 5.203 orang pada 2021. Susut lagi 14 persen, menjadi 4.459 pekerja pada 2022.
“Garuda menurunkan jumlah karyawan,” kata Direktur Utama Garuda, Irfan Setiaputra, dikutip Selasa (6/6/2023).

Dalam penyesuaian tersebut, perusahaan mengklaim telah mengedepankan opsi sukarela dan pensiun dipercepat. Selain itu, ada juga opsi penyelesaian kontrak, kompensasi dan implementasi agar tetap kondusif baik internal maupun eksternal.

Dari data Garuda, pada 2022 jumlah pegawai yang pensiun dini mencapai 752 orang. Kemudian pegawai yang penyelesaian kontrak dipercepat sebanyak 78 orang. Dengan begitu, total karyawan yang dirumahkan mencapai 830 orang pada 2022.

Di sisi keuangan, Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia membukukan laba bersih US$ 3,76 miliar atau setara Rp57,3 triliun di semester I-2022. Hal ini merupakan keuntungan besar yang dibukukan perusahaan itu setelah sebelumnya merugi.

Irfan mengatakan, keuntungan ini, tak lepas dari keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam hal penundaan pembayaran kewajiban. Selain itu, pendapatan maskapai itu juga dilaporkan naik sementara beban usaha menurun.

Back to top button