Arena

Gagal Asian Games, PBSI Tantang Balik Menpora Usai Ancam Sanksi Bulu Tangkis

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Riony Mainaky menegaskan dirinya tak khawatir dengan ancaman hukuman yang disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo terhadap federasi bulu tangkis Indonesia.

Dito semula mengancam tidak menurunkan cabor yang gagal total di Asian Games 2022, termasuk bulu tangkis di gelaran multievent berikutnya.

“Ya kalau mereka mau begitu, kami tidak ada masalah,” kata Rionny kepada wartawan di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (11/10/2023).

Rionny pun lantas bergumam, bahwa tak segampang itu untuk tidak menurunkan bulu tangkis di ajang multievent. Apalagi, kata dia, bulu tangkis Indonesia telah memberikan prestasi yang luar biasa pada Merah Putih di ajang multi olahraga sebelumnya.

“Kami pernah capai lebih (di multievent lain), jangan segampang itu kamu, kan saya juga bersama mereka (atlet) di lapangan, saya kasih tahu tidak segampang itu, memang kami tidak berusaha?” ucap Rionny berang.

Rionny pun menantang balik Menpora, untuk turun tangan mengikuti persiapan atlet bulu tangkis selama berlatih di Cipayung. Selaku Kabid Binpres yang berkutat di lapangan, Rionny menegaskan tak mudah mengawal para atlet yang ratusan jumlahnya.

“Kalau you mau tahu, kalau memang orang yang mau berdiri, silahkan kamu datang ke sini ke jam 05.30 WIB, kami pulang jam 9 malam (21.00 WIB), tiap hari kami tinggalkan keluarga, dan bawa ikut sama saya satu kejuaraan saja, biar you tahu,” tegas dia.

Rionny juga menyinggung, ketika bulu tangkis Indonesia sedang di atas angin dan mendulang banyak prestasi, pihak mereka justru terkesan diam. “Pas hasil jelek baru sat-set-sat-set,” beber dia.

Saudara dari pelatih bulu tangkis Malaysia, Rexy Mainaky itu pun kembali mengungkit-ungkit sejumlah tugas berat yang ia lakoni di Pelatnas Cipayung.

“Saya pagi sampai malam bukan saya sombongkan diri, tapi memang seperti itu. Kami di lapangan seluruh sektor gimana kami siapin anak-anak, tidak tidur sampai malam dan juga makan apa adanya, tidak bisa makan waktu dulu hidup di sini,” tegasnya.

Namun, Rionny juga menegaskan, jika hukuman memang akan dijatuhkan, ia memilih legawa saja. Bahkan secara gamblang jika diminta mundur sekalipun ia juga tak ambil pusing.

“Kami terima, tidak masalah. Kalau memang kami masih ditugaskan di sini dan kapan pun saya tidak di sini, saya siap. Kalau you mau silakan coba,” pungkas dia sembari tertawa.

Back to top button