Arena

Ferarri Pilih Ikut Pendidikan Polri, Thomas Doll: Enggak Bagus

Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll tampaknya masih sulit menerima keputusan pemainnya Muhammad Ferarri yang memilih mengikuti pendidikan polisi dan meninggalkan Macan Kemayoran saat kompetisi tengah berjalan.

Doll sendiri menganggap keputusan tersebut baru pertama kali ia temui sepanjang karirnya sebagai pelatih. Pasalnya di Eropa, kata Doll, pemain yang telah diikat kontrak oleh klub profesional tak bisa serta-merta meninggalkan tim dengan alasan seperti itu.

“Saya rasa di Eropa juga tidak (ada) hal seperti ini, baru saya ketemu hal seperti ini. Mungkin kawan-kawan media lebih tahu, di sini kondisinya bagaimana, dan tentu mana yang lebih baik buat Ferarri ke depan,” kata Doll kepada awak media di Persija Training Ground di Sawangan, Depok, Rabu (26/7/2023) petang.

Pelatih 57 tahun yang malang-melintang di Eropa pun merasa heran. Mengingat, pemain potensial seperti Ferarri berani mengorbankan karir sepak bolanya demi pekerjaan lain di luar lapangan.

“Karena sebenarnya enggak bagus bagi Ferarri untuk masalah sepak bola ya, dan dia pergi juga di momen yang kurang pas,” ucap Doll yang berusaha memahami keputusan Ferarri, meski kecewa.

Ferarri sendiri diperkirakan akan mengikuti pendidikan kepolisian selama 6-7 bulan. Dengan demikian, ia tidak akan dapat membela Persija dalam kurun waktu tersebut.

Pelatih berkebangsaan Jerman tak menampik ada konsekuensi yang akan diterima pemain yang kini menginjang usia 20 tahun. Namun, Doll menolak untuk mengungkapkan hukuman apa yang akan dijatuhkan kepada sang pemain.

“Karena saya pun tidak mau menghancurkan karir Ferarri tapi dia orang yang luar biasa, waktu pertama kali mendengar keputusan Ferarri, mungkin saya sangat kecewa. Tapi kan mereka pemain muda pasti memikirkan masa depannya dan semua orang punya kehidupan pribadi masing-masing,” pungkas Doll.

Back to top button