News

Fakta dan Sejarah Gedung DPR yang Sedang Ramai Diolok-olok di Google Maps

Gedung DPR RI sedang viral di jagat media sosial. Ini karena nama gedung DPR di Google Maps menjadi bahan olok-olokan.

Penyebutan gedung parlemen itu berubah menjadi bermacam tanda dengan konotasi buruk. Nama gedung DPR di Google Maps berubah menjadi Istana Tikus Berdasi, Gedung Orang Tidur, Tempat Tikus Puan Megawati, Gedung Oknum Korupsi Terbesar di Asia, Taman Perindustrian Tikus, Sampah Negara, Penjajah Masa Kini, hingga Banteng Tidur.

Digantinya nama-nama tersebut viral setelah dibagikan akun Twitter @recehtapisayang pada Minggu (2/7/2023).

Belum diketahui siapa yang menandai informasi terkait Gedung DPR di Google Maps ini. Namun beberapa tulisan sudah terhapus sejak berita ini ramai dan mendapat reaksi dari anggota dewan.

Gedung DPR, MPR dan DPD di komplek Senayan, Jakarta, merupakan saksi sejarah perjalanan bangsa ini sejak pemerintahan Sukarno hingga saat ini.

Gedung dewan ini mulai dibangun di era Presiden Sukarno, 8 Maret 1965. Bung Karno sekaligus menjadi pencetus pembangunan gedung untuk para wakil rakyat itu.

Ide pembangunan ketika Presiden Sukarno berencana menyelenggarakan Conference of the News Emerging Forces (CONEFO). CONEFO beranggotakan negara-negara di Asia, Afrika, Amerika Latin, negara-negara sosialis, negara-negara komunis, dan semua Progressive Forces dalam kapitalis. CONEFO adalah organisasi untuk menandingi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Rupanya, pembangunan gedung belum bisa terselesaikan pada masa pemerintahan Sukarno. Pembangunan dilanjutkan pemerintah Orde Baru di bawah Soeharto.

Melalui proses pembangunan yang cukup lama, akhirnya pembangunan Gedung MPR/DPR RI selesai 1 Februari 1983.

Deretan Fakta Menarik Gedung DPR

Gedung dewan yang juga disebut bangunan kura-kura ini, sering kali dijadikan sasaran unjuk rasa, mulai dari petani, buruh, hingga mahasiswa.

Gedung DPR turut menjadi saksi bisu ketika mahasiswa berdemo besar-besar di tahun 1998 untuk melengserkan Presiden Soeharto.

Gedung tempat berkantornya para wakil rakyat ini memiliki fakta-fakta menarik, di antaranya:

1. Dibangun Presiden Sukarno

Conefo Used To Be Conference Building That Brought The New Emerging Force Nefo As - inilah.com
Foto: Research Gate

Presiden Sukarno memancangkan tiang pertama pembangunan proyek political venues di Kompleks Senayan, Jakarta, 19 April 1965. Peletakan batu pertama bertepatan dengan perayaan Dasa Warsa Konferensi Asia-Afrika. Pembangunan gedung mewah ini memakan waktu cukup lama, 18 tahun.

2. Dirancang Soejoedi Wirjoatmodjo

Soejoedi Wirjoatmodjo terpilih menjadi perancang dari pembangunan Gedung DPR/MPR RI. Soejoedi Wirjoatmodjo merupakan arsitek jebolan Technische Universitat Berlin Barat.

Ia merancang sebuah maket yang memamerkan seluruh bangunan kompleks dan rancangannya saat dipandang dari Jembatan Semanggi.

3. Gedung DPR/MPR RI terinspirasi burung garuda, bukan kura-kura

Arsitek Soejoedi Wirjoatmodjo membuat kubah yang berbentuk setengah lingkaran di kedua sisi kanan dan kiri gedung. Pola itu diibaratkan sebagai kepakan burung garuda yang gagah.

Bila berada di bagian depan dan tengah dalam gedung DPR/MPR RI ini, akan terlihat tiang-tiang penyangga gedung yang berbentuk seolah-olah menjadi kaki burung garuda.

Dengan begitu, bangunan ini akan lebih terlihat seolah seperti burung garuda, bukan kura-kura.

4. Kompleks parlemen terdiri dari lima gedung

Gedung DPR/MPR RI memiliki luas sekitar 80.000 meter persegi dan dibagi dalam 5 gedung. Gedung Nusantara atau Gedung Kura-kura, selanjutnya gedung Nusantara I,II, III, IV dan V.

Bukan hanya terdiri dari gedung-gedung megah, di kompleks Gedung DPR/MPR RI terdapat juga air mancur di halaman depan yang terlihat mewah, Gedung Sekretariat Jenderal, dan masjid di sekitar kompleks parlemen Senayan.

5. Lokasi Demo Mahasiswa Lengserkan Soeharto

bentuk gedung kura kura
Demo Mahasiswa 1998 (Foto: Republika)

Meski telah berumur 25 tahun, peristiwa Mei 1998 tidak pernah terlupakan. Tragedi yang menewaskan sejumlah mahasiswa terus dikenang. Ribuan mahasiswa menduduki gedung DPR untuk melengserkan Soeharto.

6. Tempat pelantikan presiden dan wapres

Selain digunakan sebagai kantor wakil rakyat, gedung DPR/MPR RI ini juga digunakan sebagai tempat untuk melantik presiden dan wakil presiden.

Biaya pembangunan gedung DPR

110402122720 Dpr 304x171 Bbc Nocredit - inilah.com
Desain komplek parlemen (Foto: DPR RI)

Gedung DPR RI telah beberapa kali direnovasi.

Penataan Kompleks Parlemen besar-besarkan dilakukan tahun 2017. Total biaya yang dihabiskan Rp601 miliar. Padahal anggaran semula berjumlah setengahnya atau Rp320,4 miliar.

Membengkaknya biaya karena pembangunan juga meliputi gedung baru, alun-alun demokrasi, perpustakaan dan museum DPR. Sampai kini saat ini bermacam perbaikan masih terus dilakukan.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Back to top button