News

Facebook Jadi Tempat Penyebaran Hoaks Terbanyak Soal Pemilu

Menteri Komunikasi dan Informati (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa platform sosial media Facebook menjadi wadah yang paling banyak menyebar isu hoaks terkait pemilu.

“Catatan kami menunjukkan penyebaran hoax dan disinformasi terkait pemilu paling banyak ditemukan platform Facebook yang dimiliki oleh Meta. Saat ini, kami sudah mengajukan takedown 454 konten kepada konten kepada Meta,” ujar Budi dalam konferensi persnya, Jakarta, Jumat (27/10/2023).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Facebook menjadi sosial media yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Itulah sebabnya Facebook menjadi sarang hoaks pemilu 2024.

“Dan sejarahnya juga selalu untuk political campaign. Karena kan Facebook mudah penggunaannya dan juga sudah sangat lama dan akrab di Masyarakat Indonesia,” imbuhnya.

Meskipun begitu, Budi mengaku pihaknya sudah bekerja sama dengan platform Meta untuk berkomitmen membantu dan menjaga kualitas demokrasi dan integritas pemilu menghadapi pesta demokrasi 2024 mendatang.

“Sehingga mereka juga berkomitmen untuk menyapu atau mentakedown konten-konten yang mengandung hoaks dan ujaran kebencian,” jelas Budi.

Salah satu contoh mendukung terwujudnya pemilu damai 2024 Kominfo dengan Meta mempunyai tagar #Bijakabersuara untuk konten kepemiluan.

Tidak hanya itu, Kominfo dengan Google juga mempunyai tagar #YukPahamiPemilu untuk menghindari narasi-narasi atau hoaks yang bertebaran di platform media sosial.

“Jadi untuk menumbuhkan kualitas pemilu ya, soal takedown dalam satu kali 24 jam mereka juga punya komitmen untuk segera mentakedown semua konten yang teridentifikasi sebagai sebuah hoaks dan melanggar undang-undang ITE. Jadi komitmennya sudah jelas, kalo ada hoaks selalu cepat,” pungkasnya.

Back to top button