Market

Era Jokowi: Proyek IKN Nusantara Hingga Transisi Energi Gagal Total

Hari-hari ini, publik disuguhi kabar tak sedap terkait kotornya udara di DKI Jakarta. Pertanda gagalnya transisi energi bersih di era Jokowi. Masalah lain menunggu, proyek IKN Nusantara tak kunjung ketemu investornya.

Peneliti dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng menyatakan, saat ini, DKI Jakarta menjadi pembahasan para emak, mulai dari Sumbawa hingga Depok.

Sayangnya, bukan hal positif yang dibahas. Melainkan karena Jakarta ditetapkan sebagai kota dengan kualitas udara terkotor di dunia. Pertanda bahwa program transisi energi bersih gagal dijalankan.

Di sisi lain, kata Salamuddin, isu udara Jakarta kotor ini, bisa menguntungkan posisi IKN Nusantara yang selama ini, masih mengundang polemik.

“Presiden Jokowi menyatakan pentingnya mempercepat kepindahan ibu kota negara (IKN) sebagai solusi mengatasi udara kotor Jakarta,” kata Salamuddin, Jakarta, Senin (14/8/2023).

Tapi sayangnya, kata Salamuddin, proyek IKN Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim yang nilai investasinya hampir Rp500 triliun, kurang laku di mata investor.

Kunjungan kerja Presiden Jokowi ke China, beberapa waktu lalu, kata dia, tujuan utamanya adalah menggaet investor untuk masuk ke IKN Nusantara.

“Presiden buru buru ke China untuk membujuk investor agar segera investasi di IKN. Banyak fasilitas dan insentif dijanjikan,” ungkapnya.

Ternyata, lanjut Salamuddin, investor China kurang tertarik untuk masuk ke IKN Nusantara. Tak seperti proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), China langsung bergerak. Dan berhasil mengalahkan Jepang dengan penawaran yang lebih murah. Namun, belakangan, anggarannya benagkak-bengkak juga.

“Tapi, dugaan saya, investor China belum yakin dengan semua jaminan pemerintah itu. Kalau investor China percaya, mereka tentu sudah lama masuk ke IKN, bersama mega proyek kereta cepat,” terang Salamuddin.

Betul kata Salamuddin. Sebelumnya, usaha mempercepat pembangunan IKN telah dirancang melalui APBN. Proposal APBN disampaikan kepada internasional dengan dua sasaran utama, yakni dana sovereign wealth fund (SWF), dan soft bank fund. Sayangnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani gagal berburu dana-dana tersebut.

Akan lebih fatal kalau IKN Nusantara gagal atau tidak ada investor yang berminat, kata dia, Jakarta akan semakin padat. Bakal terjadi kemacetan di mana-mana.

“Konsumsi BBM meningkat pesat, akibatmya udara Jakarta makin pengap. Ditambah lagi, mega proyek transportasi ramah lingkungan seperti MRT dan LRT mengalami kegagalan. Solusinya hanya satu, batasi penggunaan mobil dan motor BBM di Jakarta,” kata Salamuddin.

Back to top button