News

Kasus KDRT Kader PKS Bukhori Yusuf Ditangani Bareskrim

Bareskrim Polri tengah mendalami kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang diduga dilakukan kader PKS bernama Bukhori Yusuf.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan kasus tersebut ditangani oleh unit PPPA Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri.

“Itu berkas perkaranya pak Bukhori sudah dilimpahkan kemarin sore ke unit PPA di Bareskrim,” katanya, Selasa (23/5/2023).

Menurutnya kasus yang menjerat anggota DPR itu dilimpahkan dari Polrestabes Bandung dan hingga saat ini masih didalami oleh tim penyidik.

“Masih dipelajari, karena baru dilimpahkan,” ujar Ramadhan.

Sebelumnya, anggota DPR RI Fraksi PKS Bukhori Yusuf dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) atas dugaan KDRT terhadap istri keduanya berinisial M (30).

Penasihat hukum korban, Srimiguna membeberkan semua apa yang telah dialami kliennya sejak dinikahi Bukhori. Padahal sebelum menikah, Bukhori selalu menyatakan cintanya kepada M dan rumah tangganya selalu harmonis.

Namun keharmonisan itu berakhir sejak Bukhori kerap melakukan kekerasan fisik serta psikis. “Menampar pipi dan bibir, menggigit tangan, mencekik leher, membanting,” kata Srimiguna, Senin (22/5/2023).

Setelah melakukan KDRT, lanjutnya, Bukhori biasanya langsung meminta maaf agar tidak dilaporkan ke polisi dan MKD DPR. Karena sudah beberapa kali mengalami kekerasan, akhirnya M memberanikan untuk melapor apa yang telah dialami.

Diketahui, Bukhori Yusuf merupakan anggota Komisi VIII DPR Fraksi PKS yang membidangi isu agama dan sosial.

Bukhori mengawali jabatan kepengurusannya di PKS sebagai Sekretaris Dewan Syariah Pusat PKS (2005-2010). Setelah itu ia menjabat sebagai Direktur Eksekutif Dewan Syariah Pusat PKS (2011-2012), Ketua Badan Perencanaan DPP PKS (2015-2020), dan Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan DPP PKS (2020-2025).

Bukhori masih aktif dalam kegiatan dakwah dan sering diundang untuk mengisi acara pengajian di sejumlah masjid di Jakarta maupun di Jawa Tengah.

Back to top button