News

Enggan Terpolarisasi, Masyarakat Ingin Tiga Paslon di Pilpres 2024

Masyarakat sudah lelah terpolarisasi dua kali pada Pemilu 2014 dan 2019, fakta ini selaras dengan temuan survei voxpol yang menyatakan bahwa masyarakat tetap menginginkan tiga pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024, agar pengalaman pahit di masa lalu tidak terulang.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan masyarakat trauma dengan hadirnya politik identitas pada dua pemilu sebelumnya, berharap pada pemilu selanjutnya dihadirkan tiga paslon presiden dan wakil presiden.

“Ya menurut saya sesuai dengan hasil survei kita Voxpol juga menunjukkan masyarakat tetap menginginkan lebih dari tiga paslon presiden, atau lebih dari dua pasang capres agar tidak terjadi keterbelahan atau polarisasi politik identitas antara di pertarungan pilpres 2024,” terang Pangi kepada inilah.com saat dihubungi pada Rabu (11/1/2023).

Pangi menilai keberadaan tiga paslon akan efektif dalam meredam tensi politik identitas. Konsep seperti ini, ia yakini baik bagi iklim demokrasi Indonesia.

“Jadi kalau untuk mengurangi tensi politik identitas, keterbelahan publik, mestinya kita punya lebih dari dua capres agar tidak dihadapkan, agar tidak head to head, agar tidak terjadi bipolar tapi multipolar sehingga itu akan baik untuk iklim demokrasi kita untuk kontestasi kita dan pertarungan dalam pilpres 2024,” ujarnya.

Lalu terkait tiga paslon menurut Pangi, saat ini publik sudah dapat menerka-nerka akan adanya tiga paslon. Seperti dari NasDem, PKS, dan Demokrat sebagai satu poros melalui Koalisi Perubahan yang akan mengusung Anies Baswedan.

“Kemudian yang kedua dari porosnya PDIP dan partai koalisi pengusung, terakhir dari porosnya Gerindra atau Golkar dengan sisa-sisa dari dua poros tadi Jadi tiga sampai empat itu masih memungkinkan dengan ambang batas 20 persen Presidential Threshold (PT),” tegasnya.

Tak hanya itu, ia juga berharap agar di tahun ini masing-masing koalisi mengalami kemajuan untuk mengumumkan secara resmi capres yang diusungnya.

“Karena sejauh ini belum ada kemajuan, kecuali NasDem sudah ada capresnya tapi itu pun belum ada tiket penuh tiga partai pengusung, belum menyatakan deklarasi mendukung pak Anies, termasuk wapresnya pak Anies juga belum,” terangnya.

Sedangan PDIP menurut Pangi mungkin sudah ada nama capres atau cawapres yang akan diusung di kantong Ketum mereka.

“PDIP juga sudah memperoleh golden ticket, tiket premium dalam arti mereka tetap berkoalisi walaupun mereka sebetulnya bisa untuk maju sendiri tanpa berkoalisi dengan partai lain,” kata Pangi.

“Nah tinggal nanti kita lihat bagaimana Gerindra kemudian Golkar, dan sisa-sisa dari partai tersebut siapa yang akan mereka ajukan sebagai capres dan cawapres, salah satu itu bagian punya peluang untuk membentuk tiga sampai empat koalisi,” pungkasnya.

Back to top button