News

Elektabilitas Tetap Tinggi Pasca Putusan MKMK, Gibran Tak Mau Jemawa

Efek putusan Majelis Kehormatan Mahamah Konstitusi (MKMK) dipercaya tidak saja hanya berdampak pada sanksi berat kepada Hakim MK Anwar Usman, lebih dari itu juga berefek pada elektabilitas pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakbuming Raka.

Merespon hal tersebut, Wali Kota Surakarta sekaligus bakal calon presiden Gibran Rakabuming Raka, meminta publik melihat langsung hasil dari lembag survei.

“Kalau elektabilitas nanti bisa dilihat di lembaga survei,” ujar Gibran, di Solo, Jawa Tengah, Jumat (10/11/2023).

Gibran mengaku tidak selalu mengikuti persoalan elektabilitas. Menurutnya, apapun hasil dari lembaga survei, Ia dan Prabowo akan terus bersemangat.

“Kalau tinggi ya bikin kami semangat, kalau rendah ya lebih semangat juga,” kata Gibran.

Elektabilitas Tetap Tinggi

Sementara itu, berdasarkan survei dari Lembaga Populi Center, elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran melejit hingga angka 43,1 persen.  Populi Center menyebut hasil survei menunjukkan adanya peningkatan dukungan dari milenial ke Prabowo-Gibran.

“Survei itu banyak versi, pokoknya kita nggak boleh jemawa,” kata Gibran.

Berdasarkan, hasil populi ini, Prabowo – Gibran dipredikasi dapat menang satu putaran.

Menurut Gibran, konsentrasi dirinya dan Prabowo kini adalah semakin sering menjalin konsoldasi hingga berkeliling menyapa warga. Sementara angan untuk menang dalam satu putaran, menurutnya masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus ia selesaikan.

“Kalau satu putaran itu (menang) di atas 40 persen. Masih banyak PR (pekerjaan rumah), nggih,” kata Gibran.

Moncernya elektabilitas Prabowo-Gibran berdasarkan survei populi, juga dipengaruhi dengan dukungan pemilih di Jawa yang meningkat menjadi 31,7 persen.

Peneliti Populi Center Hartanto Rosojati mengatakan, ada efek Gibran dari naiknya elektabilitas Prabowo di tanah jawa.

“Naiknya dukungan pemilih dari Jawa. Dukungan terhadap Prabowo dari pemilih Jawa pada September sebesar 31,7 persen, namun saat berpasangan dengan Gibran, dukungan dari pemilih Jawa sebesar 40 persen,” ujar dia, Kamis (9/11/2023).

Selain itu, Prabowo-Gibran juga dinilai mendapat dukungan dari pemilih Protestan, Nahdlatul Ulama, hingga Muhammadiyah. Dia menyebut hasil persentasenya meningkat menjadi 40-50 persen. Terakhir, pasangan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) ini juga mendapat dukungan dari pemilih Jokowi sebesar 38,6 persen.

“Mendapat dukungan dari pemilih Jokowi. Di bulan September, dukungan terhadap Prabowo dari pemilih Jokowi-Ma’ruf Amin pada 2019 sebesar 32 persen, namun pada survei kali ini dukungan pemilih tersebut terhadap pasangan Prabowo- Gibran sebesar 38,6 persen,” kata dia.
 

Back to top button