News

Imbas Isu Bocornya Putusan MK, SBY Jadi Tokoh Paling Diperbincangkan Warganet

Dalam temuan analisa percakapan digital Cakradata, rumor soal bocornya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait uji materi sistem pemilu proporsional terbuka, menjadikan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai tokoh yang paling dibicarakan oleh warganet.

Sebanyak 1.897 akun milik warganet menyoroti SBY dan sebanyak 1.574 akun yang membicarakan Denny Indrayana. Jumlah kedua itu berdasarkan cluster proporsional terbuka. Selain dua tokoh tersebut, sebanyak 281 akun menyoroti Ahmad Sahroni, 218 ke Rocky Gerung, dan 27 ke Refly Harun.

Sedangkan untuk cluster proporsional tertutup, dari 2.000 jumlah percakapan warganet sebanyak 100 akun membicarakan Yusril Ihza Mahendra dan diikuti Bambang Pacul dengan 98 interaksi.

Lebih lanjut, Cakradata menganalisa emosi warganet dari isu proporsional terbuka vs proporsional tertutup itu. Dari delapan ekspresi, tingkat ekspresi fear atau takut menjadi tertinggi dengan raihan 37,2 persen.

“Tingginya ekspresi fear warganet disebabkan munculnya spekulasi dari beberapa tokoh politik terkait dugaan Pemilu 2024 akan menggunakan sistem proporsional tertutup. Selain itu, warganet khawatir dengan kebenaran isu mengenai demo besar-besaran jika sistem proporsional tertutup kembali digunakan pada pesta demokrasi Indonesia yang akan dilaksanakan pada 2024 mendatang,” tulis rilis analisa Cakradata yang diterima di Jakarta, Rabu (31/5/2023).

Tingkat ekspresi fear kemudian disusul oleh amarah atau Anger sebanyak 32,8 persen, lalu 15 persen anticipation, 5,6 persen disgust, 3,2 persen joy, dan 2,5 persen trust. Untuk dua terendah, ada pada kategori terkejut atau surprise dengan angka 2,1 persen dan sadness dengan angka 1,6 persen.

Selain itu, tercatat juga sebanyak 2.594 mention dari 1.799 akun media sosial, yang membicarakan soal potensi perubahan sistem pemilu dari proporsional terbuka menjadi tertutup.

Dari narasi warganet yang menyatakan pro terhadap sistem pemilu terbuka, 48 persen percakapan menyinggung soal potensi terjadinya aksi demo bila sistem pemilu diubah. Kemudian 20 persen percakapan meyakini deklarasi capres PDIP Ganjar Pranowo adalah pertanda baik bagi keberlanjutan sistem proporsional terbuka. Lalu terdapat 18 persen percakapan yang membicarakan perubahan sistem pemilu dekat dengan wacana penundaan pemilu.

Sementara itu, hanya 8 persen percakapanwarganet mengatakan sistem proporsional tertutup pertanda kemunduran demokrasi dan hanya 6 persen yang mengatakan potensi penurunan partisipasi demokrasi jika pemilu 2024 menggunakan proporsional tertutup.

Sedangkan, data narasi warganet yang pro proporsional tertutup memperlihatkan, sebanyak 48 persen percakapan menyebut sistem proporsional tertutup dapat meningkatkan kualitas kaderisasi. Lalu, 32 persen percakapan mengatakan sistem proporsional tertutup memudahkan masyarakat memilih dan 20 persen percakpan mengatakan sistem proporsional terbuka akan menghemat APBN.

Back to top button