Market

Ekonom Senior Sebut Indonesia Mulai Andalkan Sektor Jasa

Indonesia saat ini praktis mengandalkan sektor jasa untuk menggerakkan perekonomian. Sebab sudah tidak bisa dianggap sebagai negara agraris dan bukan juga sebagai negara industrialis.

Ekonomi Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Faisal Basri menyebut saat ini Indonesia yang memiliki ribuan pulau sudah menjadi negara jasa dan mulai beradaptasi dengan semua konsekuensinya.

“Peran sektor jasa dalam PDB perlahan tapi pasti merangkak naik hingga mencapai 57 persen pada tahun 2022,” kata Faisal Basri dalam paparannya di acara Seminar Nasional bertajuk ‘Menolak Kutukan Deindustrialisasi Menuju Pengarusutamaan Industrialisasi Hijau’ di Jakarta, Selasa (8/8/2023).

Menurut Fisal, hal ini didorong dengan tingginya penduduk yang bekerja di sektor jasa, sebanyak 55,8 persen. Bila dibanding dengan mereka yang bekerja disektor bukan jasa, yaitu 44,2 persen pada Februari 2022 lalu. Hal ini lantas mengubah jauh perekonomian Indonesia dari satu hingga dua dekade lalu.

“Indonesia sudah tidak lagi menjadi negara agraris tapi tidak kunjung menjadi negara industrialis, jadi ada missing link dalam transformasi atau pola normal yang dialami oleh Indonesia,” jelas Faisal.

Nilai kapitalisasi pasar saham di bursa efek sendiri pada akhir tahun 2023 sudah didominasi oleh perusahaan jasa sebanyak sekitar 60 persen.

Hal ini juga didorong oleh sektor industri penghasil barang yang semakin meredup jika dilihat dari perolehan kreditnya yang tidak sampai 30 persen.

Selain itu, di akhir 2023 perkembangan sektor jasa menyumbang sekitar 60 persen dari penerimaan pajak, sementara sektor penghasil barang hanya mampu menyumbang 38 persen. “Jadi lahir batin sudah berubah sebetulnya,” ungkap Faisal.

Di sisi lain, Faisal menjelaskan mengapa pentingnya sektor industri dalam perekonomian Indonesia. Pertama, sektor industri mampu mendongkrak produktivitas dimana saat ini pertumbuhannya terus mengalami penurunan bahkan hingga minus.

“Ini sajalan satu sama lain, terkait gitu, jadi kalau banyak hal bisa diselesaikan kalau kita bisa menggairahkan industri ini,” jelas Faisal.

Kedua, mampu meningkatkan industri sektor formal serta mengurangi pekerja informal. Menurutnya, banyaknya pekerja informal saat ini cenderung mengurangi kualitas hidup masyarakat karena beban BPJS yang semakin meningkat.

“Pekerja informal berkurang, maka beban BPJS pemerintah juga turun, kualitas hidup masyarakat juga meningkat, harapan hidup meningkat,” ujar Faisal.

Selanjutnya, dengan adanya meningkatnya sektor industri mampu memperluas basis pajak. Tindakan ini kemudian dapat menumbuhkan nilai ekspor yang peningkatannya cenderung stabil.

“Bukan ekspor yang gonjang-ganjing, naik tinggi kemudian terjun bebas,” ucap Faisal.

Yang tidak kalah penting, peningkatan sektor industri juga mampu mengakselerasi tingkat kesejahteraan masyarakat secara lebih luas. Karena menurut Faisal, dalam ekonomi internasional jika terjadi ekspor komoditi dan impor barang industri akan mendapat keuntungan dari perdagangan.

Sementara jika dilakukan sesama sektor industri, justru akan mendapat tambahan di luar dari keuntungan itu sendiri. “Jadi percepatan peningkatan kesejahteraannya akan terjadi dan (dari) pengalaman menunjukkan juga menurunkan ketimpangan,” papar Faisal.

Back to top button