Saat ditanya Inilah.com apa jawaban pemerintah Iran terhadap ‘permintaan’ AS tersebut, Dubes Boroujerdi mengatakan, hal itu sama sekali bukan sesuatu yang harus direspons. Menyitir Konvensi Vienna tahun 1961, Dubes Borojerdi mengatakan, serangan tersebut secara otomatis memberikan hak kepada Iran untuk membalas. “Iran tidak pernah menginvasi negara mana pun, tetapi kami tidak akan tinggal diam ketika diserang. Kami akan memberikan respons yang cerdas dan tepat sasaran,” kata Boroujerdi, tegas.
Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, memuji peran besar yang telah dilakukan Indonesia untuk Palestina. Dalam pandangan Dubes Boroujerdi, Indonesia senantiasa aktif mendukung hak-hak Palestina, serta melawan berbagai bentuk penindasan yang dilakukan rezim Zionis Israel.
Pernyataan Duta Besar Boroujerdi itu ia sampaikan saat bertanya jawab dengan para wartawan dalam acara buka puasa di kediamannya di Jalan Madiun, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/4) petang. Dubes Boroujerdi mengatakan, dalam persoalan Palestina, pemerintah Indonesia bahkan dinilainya merupakan pahlawan yang berdiri di sisi yang benar. “Indonesia telah secara aktif mendukung hak-hak Palestina dan melawan berbagai bentuk penindasan yang dilakukan oleh Israel,” katanya, tak hanya sekali.
Dalam kesempatan itu Dubes Boroujerdi juga menegaskan, Iran dan Indonesia telah lama seia-sekata, bersama-sama mendukung perjuangan Palestina.
Berkenaan dengan serangan pengecut yang dilakukan zionis Israel terhadap gedung diplomatik Iran di Suriah, dua hari sebelumnya, Dubes menyatakan, segera setelah itu pemerintah Iran menerima permintaan Amerika Serikat agar Iran tidak membalas serangan tersebut.
Saat ditanya Inilah.com apa jawaban pemerintah Iran terhadap ‘permintaan’ AS tersebut, Dubes Boroujerdi mengatakan, hal itu sama sekali bukan sesuatu yang harus direspons. Menyitir Konvensi Vienna tahun 1961, Dubes Borojerdi mengatakan, serangan tersebut secara otomatis memberikan hak kepada Iran untuk membalas. “Iran tidak pernah menginvasi negara mana pun, tetapi kami tidak akan tinggal diam ketika diserang. Kami akan memberikan respons yang cerdas dan tepat sasaran,” kata Boroujerdi, tegas.
Menanggapi pertanyaan mengenai resolusi Dewan Keamanan PBB terkait gencatan senjata di Gaza selama bulan Ramadan, Boroujerdi menyatakan tak ada jaminan bahwa resolusi tersebut akan berjalan dan dilaksanakan. Dia lebih menekankan perlunya tekanan ekonomi dan politik, serta pemberian sanksi yang tegas terhadap rezim zionis Israel untuk mengakhiri kekerasan. [ ]
