News

Dua Kubu Saling Sindir Soal Drakor, Koalisi Perubahan Pilih Jadi Penengah

Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Aboe Bakar Al Habsyi mengaku cukup terusik dengan aksi saling sindir soal drama korea (drakor) yang dilakukan oleh dua kubu pasangan calon presiden.

Meski terganggu, namun dirinya mengaku lega hal itu tidak terjadi di pasangan capres-cawapres nomor 1 atau Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Karena menurutnya dalam politik tidak boleh ada satu intervensi yang keras kepada keberpihakan satu paslon.

“Ini berbahaya buat demokrasi, tapi ini bagus terjadi bukan oleh paslon nomor 1, kalau antara (paslon) 3 dan 2 adanya sindir-sindiran, adanya disrupsi demokrasi dan sebagainya, ya nanti kita ikut jadi penasehat lah,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Rabu (15/11/2023).

Dirinya pun mempersilakan kedua kubu tersebut jika memang ingin meneruskan drakor ini, dan Koalisi Perubahan hanya akan menjadi penengah sebagai pengingat.

“Jadi anak bangsa yang baik dong. Kalau bisa kita jadi penasihat, kita bisa jadi penengah. Karena kita ini harus bisa jadi wise, bapak bangsa, negarawan,” jelasnya.

Selain itu, Anggota Komisi III DPR ini juga menegaskan bahwa tim AMIN tentu tidak hanya akan menjadi penonton, melainkan sebagai pemain.

“Biar mereka baku tikam dan sebagainya, bukan urusan kita. Ngapain ngurusin dapur orang,” tandasnya.

Back to top button