Kanal

Bos Djarum dan Gudang Garam Kekayaannya Triliunan, Upah Buruhnya Hanya Naik Rp30 Ribu

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal membeberkan ketidakadilan yang dialami buruh pabrik rokok. Tahun depan, penghasilannya naik sedikit, bosnya kaya raya.

“Buruh Djarum atau Gudang Garam, upahnya naik cuman Rp30 ribu. Tapi kekayaan bosnya, Anda tahu? Triliunan. Lihat, Bos Djarum masuk jajaran konglomerat terkaya di dunia versi Majalah Forbes. Demikian pula pemilik Gudang Garam,” ungkap Said dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Jumat (19/11/2021).

Said benar. Kekayaan bos pabrik rokok Djarum yakni R Budi Hartono mencapai US$20,5 miliar, atau setara Rp296,10 triliun. Sementara Michael Hartono kekayaannya US$19,7 miliar, atau setara Rp285,4 triliun. Data Forbes 2020, kekayaan pemilik pabrik rokok Gudang Garam, Susilo Wonowidjojo mencapai US$5,3 miliar, atau sekitar Rp75 triliun. Sementara upah pabrik rokok pada tahun depan hanya naik Rp30 ribu. “Jadi pernyataan Menaker Ida soal keseimbangan dan keadilan dalam penentuan upah buruh 2022 itu, buat siapa? Buat konglomerat kan. Yang jelas bukan untuk buruh,” tegasnya.

Menurut Said, keputusan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah yang menaikkan upah 1,09%, melukai hati buruh. Ditambah pernyataan Menaker Ida yang menyebut upah buruh Indonesia tergolong tinggi. “Kenaikan upah Rp30 ribu, untuk beli kebab (roti) saja enggak cukup. Ini kebijakan yang ‘jahat’ dari menaker,” ungkap Said.

Dirinya juga merasa heran dengan pernyataan Menaker Ida yang menyebut upah buruh Indonesia tergolong tinggi. Berdasarkan data global, upah buruh Indonesia berada di tengah. Tidak terlalu murah namun tidak juga mahal.

Berdasarkan data ILO, kata Said, upah buruh Indonesia memang di atas Myanmar, Laos dan Kamboja. Namun masih di bawah Vietnam dan Thailand. Anehnya, meski upah buruh di Vietnam dan Thailand lebih mahal, investor lebih tertarik membenamkan duitnya di kedua negara itu. “Di Thailand investasi otomotif gede banget meski upah buruh di sana lebih mahan 2,5 persen ketimbang Indonesia. Demikian pula investasi di Vietnam yang upah buruhnya lebih mahal, lebih gede ketimbang Indonesia,” beber Said.

Said menegaskan, buruh di daerah sangat terpukul dengan keputusan Menaker Ida yang mengerek upah buruh hanya 1,09%. Anehnya lagi, skema kenaikan upah yang dirancang Menaker Ida, menggunakan batas atas dan bawah. Dari perhitungannya, kenaikan upah buruh di tahun depan, justru memberatkan. “Karena tidak mengacu kepada inflasi atau pertumbuhan ekonomi. Padahal inflasi itu kan acuan kenaikan harga. Tahun depab, kehidupan buruh pasti lebih sulit. Kita siapkan aksi protes,” ungkapnya.

Aksi protes kaum buruh, kata Said, akan dimulai pada akir November ini. Kalau masih tak digubris, jutaan buruh akan melakukan mogok nasional (monas) serentak di 30 provinsi dan 150 kanupaten dan kota pada 6-8 Desember 2021.

“Pada tanggal 28, 29 dan 30 November ini, puluhan ribu buruh akan demo di Istana Presiden, DPR dan Kemenaker. Di daerah, puluhan ribu buruh melakukan hal yang sama,” tuturnya.

Dalam aksi ini, lanjut Said, kalangan buruh menuntut dua hal. Menuntut kenaikan upah pada 2022 sebesar 7-10% dan mendesak Mahkamah Konstitusi (MK) mencabut UU Omnibus Law atau Cipta Kerja. “Kalau tidak digubris kita siap setop produksi. Kami akan jalani mogok nasional selama 3 hari. Mulai 6 sampai 8 Desember 2021,” pungkasnya.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button