News

DPR Dorong Pemerintah Segera Uji Emisi Kendaraan Bermotor dan Audit PLTU

Anggota Komisi IV, Firman Soebagyo menyatakan bahwa penyebab polusi udara akut yang sedang terjadi, khususnya di Jakata sudah jelas. Bahkan dirinya sudah mengingatkan pemerintah terkait polusi ini sejak era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Bahwa yang namanya polusi udara akibat daripada emisi karbon yang sudah sedemikian rupa itu, itu harus ada tindakan-tindakan konkret oleh pemerintah dan negara. Belum, ditambah lagi kalau yang terjadi kebakaran hutan,” terang Firman kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Jumat (25/8/2023).

Dia mengatakan pihaknya sudah menyampaikan soal potensi polusi udara sejak tahun 2009. Sebab jumlah kendaraan khususnya di DKI Jakarta jumlahnya terus meningkat setiap tahun.

“Khusus untuk Jakarta itu ketika saya pimpinan Komisi IV di 2009, juga saya menyampaikan tentang asap yang semakin menebal hari ini, karena pemerintah itu ketika itu tidak tegas dalam membuat sebuah kebijakan,” lanjutnya.

Firman menambahkan saat itu DPR sudah mendorong pemerintah melakukan uji emisi karbon, namun hal itu tidak terealisasi karena momentumnya berdekatan dengan Pemilu.

“Jadi kebijakan itu harusnya konsisten, jangan dikaitkan dengan masalah adanya pilkada yang sifatnya tidak populis,” imbuh dia.

Selain kendaraan bermotor, Firman menilai PLTU juga termasuk faktor penyebab polusi udara yang semakin hari kiat pekat.

“Karena industri kita ini terutama untuk PLTU, kemudian juga industri-industri lainnya itu masih banyak yang menggunakan dari diesel pindah ke batu bara,” jelasnya.

Selain itu, ia juga menyoroti masih banyaknya angkot yang beroperasi, mobil tua, termasuk TransJakarta yang masih menggunakan solar juga menjadi penyumbang polusi di Jakarta.

“Nah itu kan masalah kedisiplinan terkait masalah uji emisi karbon kebijakan pemerintah kan, karena tadi kebijakannya berubah-ubah,” ujar Firman.

“Nah ini risikonya adalah terhadap kesehatan masyarakat itu sangat terganggu,” sambungnya.

Tak hanya itu, dirinya pun turut kecewa ketika tim dokter yang mempersoalkan permasalahan asap rokok dikritisi sedemikian rupa, namun ketika polusi hanya diam saja. “Nah ini yang kita juga kecewa,” pungkas Firman.

Back to top button