News

Dikucilkan di KTT ASEAN, Junta Myanmar Didukung China

China menyatakan dukungan bagi Myanmar untuk menemukan jalannya sendiri menuju pembangunan. Bentuk dukungan Beijing terwujud melalui kunjungan Menteri Luar Negeri China Qin Gang ke Myanmar.

Dukungan itu juga muncul saat junta militer Myanmar kembali tidak diundang untuk menghadiri pertemuan puncak ASEAN di Indonesia pada 9-12 Mei 2023.

Sebagai tetangga, China memiliki hubungan dekat dengan penguasa Myanmar. Dalam kunjungan Menlu Qin pada 2-5 Mei, ia bertemu pemimpin junta, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, di ibu kota Naypyidaw.

”China mendukung Myanmar dalam mengeksplorasi jalan pembangunan sesuai karakter Myanmar yang sesuai kondisi nasional,” kata Qin seperti dikutip dalam keterangan resmi Kemenlu China, Rabu (3/5/2023).

Ia mendesak agar komunitas internasional menghargai kedaulatan Myanmar serta membantu negara itu mencapai perdamaian dan rekonsiliasi.

Qin menegaskan, China mendukung Myanmar terus menggelar proses transisi politik dan mendukung pihak-pihak yang relevan guna mengatasi perbedaan mereka.

Komunitas internasional mengecam Myanmar sejak militer menggulingkan pemerintahan yang terpilih melalui pemilu pimpinan peraih Hadiah Nobel Perdamaian, Aung San Suu Kyi, pada Februari 2021 dan memadamkan protes prodemokrasi setelah kudeta dengan kekerasan.

Sejak saat itu, gelombang kekerasan yang menewaskan ribuan orang terus terjadi di berbagai wilayah di Myanmar sampai sekarang.

Upaya oleh ASEAN untuk menginisiasi dialog antarpihak yang berkonflik tidak berbuah apa-apa. Pertemuan para pemimpin ASEAN, termasuk Myanmar, pada April 2021 di Jakarta menghasilkan Lima Poin Konsensus untuk dijalankan Myanmar untuk menuju perdamaian.

Namun, belum satu pun dari lima poin itu dilaksanakan. Kekerasan justru semakin sering terjadi dan memakan korban jiwa. Akibatnya, perwakilan politik Myanmar tidak diundang hadir dalam KTT ASEAN di Kamboja tahun 2022 dan di Indonesia tahun ini.

Sumber daya alam

China merupakan pembeli utama sumber daya alam Myanmar, termasuk giok, timah, dan hasil hutan. China juga mitra dagang terbesar Myanmar dan menginvestasikan miliaran dolar AS dalam sektor pertambangan, minyak serta jalur pipa gas.

Dalam hal pembangunan ekonomi, Qin mengatakan, China akan meningkatkan investasi yang terkait proyek Koridor Ekonomi China-Myanmar serta melaksanakan proyek-proyek pertanian, pendidikan, dan layanan kesehatan.

Sejumlah proyek infrastruktur yang didukung Beijing direncanakan akan melintasi wilayah utara Myanmar dan menghubungkan Provinsi Yunnan di China dengan Samudra Hindia.

Di bidang militer, China bersama Rusia merupakan sekutu utama dan pemasok persenjataan bagi junta. Soal kudeta militer, China pun menolak untuk mengecam. Tahun lalu, Beijing menyatakan akan membantu menjaga kedaulatan Myanmar apa pun yang terjadi.

China menunjuk utusan khusus untuk Myanmar, Deng Xijun, pada Desember 2022. Ia telah bertemu pemimpin junta setidaknya dua kali sejak ditunjuk, begitu pula bertemu pemimpin etnis yang melawan junta. Pendahulu Qin, mantan Menlu Wang Yi, pernah berkunjung ke Myanmar tetapi tidak bertemu pemimpin junta.

Saat bertemu Hlaing pada Selasa (2/5/2023), Qin berdiskusi tentang hubungan diplomatik, kerja sama, situasi terbaru di Myanmar, perdagangan di perbatasan, serta kerja sama bidang energi dan listrik. Tayangan di media milik junta memperlihatkan Qin diterima Hlaing di sebuah aula yang dihiasi korden emas dan kertas dinding warna merah.

Karena berbagi perbatasan, China terkadang juga menerima limpahan pengungsi yang menyelamatkan diri dari pertempuran antara milisi dan pasukan militer. Pada Selasa, Qin mengunjungi perbatasan China-Myanmar dan menyerukan kerja sama kedua negara.

China-Myanmar berbagi perbatasan sepanjang 2.129 kilometer yang membelah hutan lebat di pegunungan. Kawasan perbatasan itu telah lama terkenal sebagai jalur penyelundupan ke China dari wilayah Segitiga Emas tempat perbatasan Laos, Myanmar, dan Thailand bertemu.

Para diplomat China tengah memediasi Myanmar dan Bangladesh untuk program pengembalian pengungsi etnis Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar tahun 2017 akibat kekerasan oleh militer.
Dalam pertemuan dengan Hlaing, Qin menegaskan bahwa China mendukung perbaikan hubungan Myanmar-Bangladesh. China juga menyerukan perluasan kerja sama trilateral dengan kedua negara itu. (Reuters/AFP/Associated Press)

Back to top button