Market

Zulhas Dorong Nike Terus Terapkan Proses Produksi Ramah Lingkungan

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mendorong Nike untuk terus menerapkan proses produksi yang ramah lingkungan di Indonesia. Perusahaan alas kaki itu juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekspor Indonesia.

Harapan itu, menrut Mendag, salah satunya diupayakan dengan menjajaki perundingan perjanjian internasional.

“Saya juga berharap Indonesia dapat meningkatkan dan mendiversifikasikan ekspor ke Inggris, antara lain melalui perjanjian perdagangan bebas (FTA). Kita harapkan dukungan pelaku usaha kedua negara,” kata Zulhas, sapaan akrabnya, di London, Inggris, Rabu (8/3/2023) waktu setempat.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) menyampaikan hal itu dalam pertemuan dengan Wakil Presiden/General Manager Nike Inggris dan Irlandia Sarah Hannah dan Direktur Urusan Pemerintahan, Perdagangan Internasional, dan Kepabeanan Nike Ingrid Van Laerhoven.

Pertemuan itu merupakan rangkaian kunjungan kerja Mendag ke London pada 7-9 Maret 2023.

Hingga saat ini, sambung Mendag, Nike telah beroperasi di Indonesia selama 35 tahun. Terdapat 39 perusahaan manufaktur atau pabrik rekanan Nike di Indonesia yang menyerap 200 ribu tenaga kerja baik langsung maupun tidak langsung.

Sementara itu, lebih dari 30 persen produksi sepatu Nike dunia berasal dari Indonesia. Pada 2021, Nike Indonesia memproduksi sebanyak 200 juta pasang sepatu senilai 700 juta dolar AS, setara Rp10,8 triliun mengacu pada kurs Rp15.436,45 per dolar AS.

Negara tujuan utama ekspor Nike Indonesia adalah Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Tiongkok.

Ekspor Alas Kaki Indonesia

Pada 2022, ekspor alas kaki Indonesia ke seluruh dunia mencapai 7,7 miliar dolar AS. Nilai ini meningkat 25,15 persen dibandingkan 2021 yang senilai 6,2 miliar dolar AS. Nilai ekspor 2022 pun menjadi nilai yang tertinggi dalam lima tahun terakhir (2018–2022).

Pada periode 2022 tersebut, lima negara teratas tujuan ekspor utama produk alas kaki Indonesia adalah Amerika Serikat, Belgia, Tiongkok, Jerman, dan Jepang.

Sementara itu, pada 2022 Inggris menempati posisi ke-6 negara tujuan ekspor utama produk alas kaki dengan nilai USD 257,3 juta. Nilai tersebut meningkat 10,51 persen dibandingkan 2021 yang senilai 232,9 juta dolar AS.

Nilai ekspor ke Inggris pada 2022 tersebut turut menjadi nilai tertinggi dalam lima tahun terakhir (2018–2022).

Total perdagangan Indonesia-Inggris pada 2022 tercatat sebesar 2,7 miliar dolar AS, naik 5,30 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2022, ekspor Indonesia ke Inggris tercatat sebesar 1,7 miliar dolar AS, sementara impor Indonesia dari Inggris sebesar 1,0 miliar dolar AS.

Produk ekspor utama Indonesia ke Inggris di antaranya alas kaki dengan bagian atas dari bahan tekstil, alas kaki dengan bagian atas dari kulit samak, produk pertukangan dan bahan bangunan dari kayu, minyak kelapa sawit, dan mesin cetak.

Sedangkan produk impor utama Indonesia dari Inggris di antaranya kertas atau kertas karton, obat, kendaraan bermotor untuk pengangkutan barang, sisa dan skrap fero, serta perangkat telepon.

Back to top button