Market

Digulung Pandemi, Menhub Gandeng Pemda Pulihkan Konektivitas Bandara

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumardi mengakui konektivitas penerbangan Indonesia yang rendah. Terutama di wilayah-wilayah yang jauh dari perkotaan. Banyak bandara sepi karena saat ini adanya keterbatasan jumlah pesawat yang beroperasi.

Dia mengatakan saat ini jumlah armada pesawat yang beroperasi di Indonesia sebanyak 450 armada pesawat. Jumlah tersebut mengalami penurunan dari sebelumnya di angka 600 armada pesawat.

“Tentu ini mengakibatkan daya jelajah pesawat itu relatif lebih rendah,” ujarnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI, seperti dikutip Selasa (6/6/2023).

Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah. Tujuannya untuk memulihkan penerbangan setelah terdampak covid-19. pemerintah melalui Kemenhub telah melakukan sejumlah upaya pemberian stimulus, seperti: stimulus biaya kalibrasi penerbangan untuk keperluan kalibrasi peralatan navigasi penerbangan dan peralatan bandar udara.

Selain itu ada stimulus Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) pada tahun 2020; dan penerapan tarif PNBP sebesar Rp.0,- (nol rupiah) terhadap jasa pendaratan, penempatan dan penyimpanan pesawat udara (PJP4U) pada Bandara yang dikelola Kemenhub.

“Kami juga mendorong kehadiran pemda berupa dukungan stimulus pelayanan transportasi udara agar menjamin ketersediaan konektivitas di daerahnya, ” kata Menhub.

Menhub mengungkapkan, sejumlah pemerintah daerah yang telah melakukan upaya nyata untuk memberikan stimulus yakni di Toraja. Pemda setempat memberikan jaminan keterisian penumpang atau block seat sekitar 60-70 persen dari total seat yang tersedia.

“Pemprov dan Pemkab saling sharing untuk melakukan block seat, sehingga saat ini sudah ada penerbangan dua kali dari Makassar ke Toraja dan sekarang sudah menambah rute ke Balikpapan. Pemberian block seat ini bisanya berlangsung 3-4 bulan pertama. Kami harap Pemda lain juga melakukan hal yang sama,” ujar Menhub.

Terdapat 2 (dua) model dukungan yang diberikan Pemda, yakni: pertama, model non stimulus, yakni Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dan semua stakeholder berkomitmen melaksanakan perjalanan dengan transportasi udara.

,,Kedua, model stimulus (insentif), yakni Pemda memberikan subsidi biaya operasi pesawat (BOP), dan menjamin sejumlah tertentu tempat duduk yang terjual (block seat).

Back to top button