Ototekno

Depak Tiga Petinggi Twitter, Elon Musk: Burung Sudah Bebas

Sabtu, 29 Okt 2022 – 09:30 WIB

Akun Pemerintahan elon musk (Foto Gettyimages) - inilah.com

Elon Musk (Foto Gettyimages)

Burung telah dibebaskan. Demikian cuitan pertama Elon Musk, di Twitter beberapa jam setelah ia resmi menjadi pemilik aplikasi media sosial tersebut, Kamis (27/10/2022).

the bird is freed

— Elon Musk (@elonmusk) October 28, 2022

Tidak ada yang tahu secara pasti tentang maksud cuitan itu selain Musk sendiri. Musk juga mengubah biodata profilnya dengan sebutan ”Chief Twit”.

”Burung” yang dia sebut bisa dipahami mengacu pada burung, logo Twitter. Namun, apa maksud sebenarnya, hingga saat ini publik baru bisa meraba-raba. Kantor berita Reuters menulis, maksud cuitan tersebut diperkirakan menjadi sinyal tunduknya Twitter saat ini pada keinginan Musk yang menginginkan platform media sosial (medsos) itu agar mengurangi pembatasan atas konten-konten yang bisa diunggah di Twitter.

Musk membeli Twitter seharga 44 miliar dollar AS meskipun sempat terjadi hambatan. Pada hari Kamis, ia mendatangi kantor pusat Twitter di San Francisco, AS. Langkah pertama yang diambilnya ialah bersih-bersih dengan cara mendepak beberapa petinggi perusahaan. Ia memberhentikan Direktur Eksekutif Twitter Parag Agrawal, Direktur Keuangan Ned Segal, dan Kepala Urusan Hukum dan Kebijakan Vijaya Gadde. Bahkan, Agrawal dan Segal dikawal oleh petugas keamanan keluar dari gedung.

Hubungan Musk—yang juga pendiri Tesla, SpaceX, dan Starlink—dengan ketiga mantan petinggi Twitter tersebut tidak baik. Musk menuduh mereka membohongi dia dalam proses pembelian karena jumlah pengguna Twitter yang disebut sebanyak 300-397 juta orang per hari itu ternyata banyak dari akun bodong. Akun-akun ini tidak memberi pendapatan. Bahkan, Twitter menombok karena biaya pengeluaran mereka melebihi omzet.

Setelah Musk menguasai Twitter, banyak pihak menanyakan rencana konkretnya untuk medsos dengan pengguna terbanyak ke-16 di dunia itu. Ia pernah menyampaikan akan memangkas 75 persen jumlah staf dan karyawan Twitter. Sebanyak 7.500 karyawan Twitter juga masih dirundung kekhawatiran. Jika Musk serius dengan rencananya, berarti akan ada sekitar 5.000 orang staf dan karyawan Twitter di-PHK.

Belum diketahui rencana selanjutnya, apakah Musk ingin merekrut karyawan baru atau justru menaikkan beban kerja karyawan yang tersisa. Ia pernah mengutarakan, ia ingin menaikkan jumlah pengguna Twitter menjadi 1 miliar orang per hari. Jika ia tetap melaksanakan rencana itu, hal ini akan menjadi kerja keras tanpa sumber daya yang memadai.

Rencana konkret Musk belum terbuka. Ia beberapa kali mengatakan hendak membuat Twitter menjadi medsos bebas sensor. Hal ini mencemaskan para pengamat demokrasi karena tanpa moderasi konten, Twitter bisa menjadi pusat ujaran kebencian, hoaks, dan indoktrinasi kelompok ekstrem.

Seusai memecat Agrawal, Segal, dan Gadde, Musk berusaha menenangkan publik. ”Melonggarkan aturan moderasi konten tidak berarti Twitter menjadi lahan tak bertuan,” ujarnya tanpa menjelaskan lebih lanjut mengenai kebijakannya.

Saat mengunjungi kantor pusat Twitter pada hari Rabu (26/10/2022), Musk mengatakan kepada karyawan bahwa dia tidak berencana untuk merumahkan 75% dari staf ketika dia mengambil alih perusahaan, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Enam bulan terakhir telah menjadi tantangan bagi karyawan Twitter, yang terutama mengikuti naik turunnya kesepakatan roller-coaster melalui banyak pemberitaan.

Banyak yang tidak senang dengan keterlibatan Musk dan beberapa mempertanyakan kualifikasinya untuk menjalankan perusahaan jejaring sosial.

Back to top button