Ototekno

Cuaca Panas, Ikuti 7 Tips Merawat Mobil Ini Agar Kendaraan Terawat

Ditulis oleh: Rudiana Kusnadi

Di bulan Juni ini cuaca panas masih melanda di beberapa wilayah di Indonesia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa cuaca panas ini menjadi suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun, hal tersebut disebabkan oleh suhu panas yang terjadi karena fenomena adanya gerak semu matahari.

BMKG menyebutkan temperatur sedikit naik pada bulan April, sekitar Mei, dan Oktober. Selain bulan itu, temperatur cenderung menurun.

Kepala Pusat Layanan Iklim Terapan BMKG Ardhasena Sopaheluwakan juga menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara tropis dan temperatur panas akan berada di sekitar 30-an derajat Celcius, hal tersebut relatif konstan.

Cuaca panas ini juga sangat memengaruhi bagi masyarakat yang berkegiatan di luar termasuk dalam penggunaan kendaraan, tentunya suhu udara tinggi bisa berefek negatif pada performa kendaraan.

Namun, bagi pemilik atau pengguna mobil tidak perlu khawatir, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk merawat mobil di tengah serangan hawa panas ini.

Berikut 7 tips yang bisa dilakukan agar terhindar dari masalah saat cuaca panas:

1. Periksa Komponen Pendingin Mesin

Pertama, pastikan sistem pendingin mesin berfungsi optimal. Mulai dari memeriksa volume cairan pendingin, pastikan tidak ada kebocoran, tutup radiator aman, dan kipas pendingin bekerja dengan baik.

Seperti yang diketahui, mesin membutuhkan sistem pendingin yang baik supaya dapat bekerja dengan optimal dan tahan lama.

Jika suhu mesin terlalu tinggi hal tersebut dapat memicu overheat, serta berbahaya bila dibiarkan karena akan membuat mesin jebol.

Serangan hawa panas membuat suhu lingkungan semakin tinggi dan membuat proses pendinginan mesin semakin berat, terlebih ketika tidak ada hembusan udara dingin dari depan seperti saat jalanan macet.

2. Cek Kondisi Oli Mesin

Cek kondisi oli mesin, karena fungsi lain dari oli yaitu untuk menyerap panas dari mesin dan melepaskannya ke bak penampungan oli.

Selain itu, kerja komponen mesin juga akan semakin berat karena suhu mesin yang meningkat sehingga membutuhkan pelumas yang prima.

Solusinya, pastikan oli mesin dalam kondisi terbaik dengan menggantinya secara berkala.

3. Selalu Parkir di Area Teduh

Tips merawat mobil saat cuaca panas selanjutnya, parkirkan kendaraan di area teduh. Hindari parkir di area terbuka pada siang hari, karena sorotan sinar matahari langsung dapat membuat bodi mobil cepat kusam akibat paparan sinar ultra violet (UV), termasuk bagian dalam kabin mobil.

4. Hindari Menyimpan Barang yang Mudah Terbakar

Pernah ditemukan kasus botol air mineral yang diletakkan di atas dasbor mobil meleleh akibat terkena sinar matahari langsung.

Karena air di dalam botol mineral biasanya dapat berperan sebagai lensa yang meneruskan cahaya panas ke satu titik di dalam mobil sehingga memicu kebakaran ketika mengenai bahan mudah terbakar.

Pada lain kasus ada pula korek api atau powerbank yang terbakar akibat terkena panas terik dalam jangka waktu lama.

5. Cek Performa Kaca Film

Kaca film merupakan salah satu perangkat yang efektif mengurangi panas dari sorotan sinar matahari. Tanpa kaca film yang masih bagus, kabin dalam akan terasa panas dan membuat berkendara menjadi tidak nyaman.

Periksalah apakah terdapat jamur pada kaca film atau tingkat kejernihan kaca sudah berkurang drastis. Jika ada kendala tersebut, sebaiknya ganti kaca dengan yang baru.

6. Pantau Tekanan Udara Ban Mobil

Tekanan udara dari ban mobil yang kurang dapat membuat telapak ban yang bersinggungan dengan aspal ketika mobil sedang melaju akan semakin besar, padahal suhu aspal sangat tinggi karena cuaca yang terik.

Udara panas tersebut akan diteruskan ke dalam ban yang dapat memicu ban meletus ketika ada masalah seperti menghantam lubang.

Maka solusinya pantau selalu tekanan ban mobil saat cuaca panas apalagi ketika akan bepergian dengan jarak yang jauh.

7. Perhatikan Peredam Panas di Ruang Mesin

Tips yang terakhir adalah waspadai peredam panas di ruang mesin. Selain dari alumunium, peredam panas ada juga yang terbuat dari wool fibre atau insulator hood.

Ketika peredam jenis wool fibre atau insulator hood tidak terpasang dengan baik atau lapuk karena berumur, ini akan kering dan tipis sehingga mudah terbakar saat suhu mesin sedang tinggi.

Disclaimer: Kanal Penulis Lepas disediakan untuk tujuan informasi umum dan hiburan. Isi dari blog ini hanya mencerminkan pandangan pribadi penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Inilah.com.

Back to top button