Hangout

Cobain LRT dari Harjamukti, Yakin Mau Beralih dari Kendaraan Pribadi?

Sejak beroperasi Senin (28/8/2023), Light Rail Transit atau LRT, diharapkan jadi salah satu transportasi publik andalan untuk lalu lintas di sekitaran Ibu Kota.

Beroperasinya LRT, diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan polusi sekaligus yang sedang tinggi-tingginya.

Ada dua stasiun utama, yang ditaruh dipinggiran Jakarta, Harjamukti di Cibubur, dan Jati Mulya di Bekasi. Kedua stasiun beda kota itu, sama-sama menuju langsung ke pusat kota, Stasiun Dukuh Atas.

Inilah.com mendapat kesempatan jadi salah satu yang pertama, menjajal LRT dari Harjamukti menuju Dukuh Atas. Ini sekaligus jadi uji coba, bagi para pekerja, yang ingin beralih menggunakan transportasi publik.

Start dari wilayah Cimanggis, dengan menggunakan sepeda motor, hanya butuh 15 menit untuk sampai ke Harjamukti, tempat LRT.

Ada tiga kantong parkir untuk kendaraan pribadi, Cibubur Junction, Wiladatika, serta lahan apartemen yang belum jadi.

Cobain LRT dari Harjamukti, Yakin Mau Beralih dari Kendaraan Pribadi?
Stasiun LRT Harjamukti Cibubur (Inilah.com)

Inilah.com memilih parkir di Wiladatika, dengan biaya Rp5000 untuk seharian, maksimal jam 11 malam, dilarang menginap.

Setelah parkir, calon penumpang LRT harus berjalan kaki lebih dari 500 meter untuk sampai stasiun Harjamukti, lumayan berkeringat.

Selanjutnya, naik ke Stasiun Harjamukti menggunakan eskalator, suasananya tak jauh beda dengan pengalaman naik MRT, bersih, luas, dan rapi.

Selama uji coba, LRT Harjamukti mengoperasikan 12 kereta dengan enam gerbong tiap keretanya. Untuk tiap kereta LRT, waktu tunggunya mencapai 20 menit selama uji coba.

Suasana stasiun yang bersih, membuat waktu menunggu tidak membosankan, meski belum banyak jajanan yang disediakan.

Lanjut masuk ke dalam LRT, suasananya layaknya MRT, seperti transportasi kereta next level jika dibandingkan dengan KRL commuter line. Di setiap gerbongnya, ada kursi khusus untuk disabilitas, area khusus kursi roda.

Dengan kecepatan rata-rata 80km/jam, butuh waktu sekitar 40 menit dari Harjamukti ke Dukuh Atas. Kecepatan LRT akan berkurang drastis saat memasuki tikungan. Di tikungan Longspan Kuningan yang sempat viral, kecepatan LRT akan turun sampai 23 km/jam.

https://www.inilah.com/bnpt-sebut-tren-toleransi-meningkat-tapi-waspadai-pendekatan-teror-yang-berubah
Petugas LRT standy di dalam kereta selama perjalanan (Inilah.com)

Selama uji coba, layanan LRT akan dimulai pukul 05.10 WIB dari Harjamukti, dan LRT terakhir dari Dukuh Atas pukul 17.48 WIB.

Setelah sampai Dukuh Atas, perjalanan dilanjutkan menggunakan MRT, untuk mengakhiri perjalan ke Stasiun Blok A. Transit LRT-MRT cukup menguras tenaga dan penuh perjuangan. Penumpang harus turun tangga sampai empat kali, ditambah jalan kaki melewati Stasiun Sudirman sebelum tembus ke Stasiun MRT Dukuh Atas.

Begitu juga saat masuk Stasiun MRT Dukuh Atas, Inilah.com harus turun tangga dua kali, bukan eskalator.

Dari MRT Dukuh Atas, ada enam stasiun yang harus dilewati sebelum sampai Blok A. Setelah sampai Blok A, perjalanan disambung menggunakan ojek online ke Jalan Rimba Buntu nomor 42. Biayanya sekitar Rp8.500 dengan waktu tempuh hanya empat menit.

Total waktu perjalanan yang dibutuhkan dari Harjamukti ke Kebayoran Baru menggunakan LRT-MRT, 2 jam 30 menit. Sementara jika menggunakan motor dengan start poin yang sama, waktu yang diperlukan sekitar 45-60 menit.

Selanjutnya perbandingan harga, jika naik motor, biaya bensin Rp25.ooo bisa untuk 2 hari perjalanan pergi-pulang. Sementara jika menggunakan LRT, biaya yang harus dikeluarkan yakni, parkir Rp5.000, LRT Rp10.000 (PP), MRT Rp16.000 (PP), ditambah Ojol Rp17.000 (PP). Totalnya Rp48.000.

Jadi bagaimana pengguna motor, tertarik untuk migrasi menggunakan LRT?

Back to top button