Market

China Putuskan Bunga Utang Kereta Whoosh 3,7 – 3,8 Persen untuk 35 Tahun

Kementerian BUMN akhirnya mengungkapkan keputusan China Development Bank atau CDB tentang bunga utang Kereta Cepat Whoosh yakni sebesar 3,7-3,8 persen dengan tenor 35 tahun. Utang tersebut terjadi saat membangun proyek KCJB.

Utang dari CDB tersebut untuk anggaran konsorsium BUMN. Saat itu proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung kesulitan dana sehingga molor. Akibatnya terjadi pembengkakan biaya atau cost overrun sebesar USD 1,2 miliar.  

“Saya lupa angkanya, tapi saya pernah bilang angkanya 3,7-3,8 (persen),” kata Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, ditulis Kamis (2/11/2023).

Di mengatakan, bunga utang ini lebih rendah dari bunga atas kewajiban pembayaran (treasury yield) Amerika Serikat (AS). Hal ini disebutnya sebagai salah satu kekhususan.

“Juga kan kita lihat saja treasury yield-nya Amerika 5,25 (persen). Nah ini jauh di bawah treasury yield Amerika,” ungkap dia.

“Jadi emang itu bunganya bunga konsesi diberikan bunga khusus juga dengan tenor yang panjang sekali 35 tahun,” sambung Tiko.

Sistem pinjaman ini merupakan struktur pembiayaan proyek yang membuat China dan Indonesia ikut menanggung beban cost overrun. Konsorsium RI dan China bernama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Dengan porsi 25 persen berasal dari setoran ekuitas, dan 75 persen berasal dari pinjaman utang.

Sesuai kesepakatan, porsi pinjaman untuk pembengkakan biaya, pihak Indonesia menanggung 60 persen, dan China 40 persen. Jadi bila dihitung nilai total pembengkakan biaya sebesar USD 1,2 miliar, Indonesia menanggung porsi sekitar USD 597 juta.

Tiko menyampaikan, pinjaman tersebut akan ditanggung  PT KAI (Persero) untuk injeksi modal ke PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

“KAI yang meminjam, karena KAI kan sebagai pemegang saham harus menambah permodalan. Jadi pinjaman ini adalah pinjaman untuk nantinya dipinjamkan oleh KAI ke KCIC, tapi yang meminjam KAI, dan pemerintah itu ada di belakang KAI,” jelasnya.

“Jadi tetap resiko pertama ada di KAI sebenarnya, karena KAI kan sehat. Nah itu pemerintah tidak menjamin langsung ke KCIC, tapi menjamin KAI,” kata Tiko.

Back to top button