China mengecam keras rencana Jerman yang ‘mempertimbangkan’ untuk melarang beberapa komponen perusahaan China, ZTE dan Huawei, dalam jaringan telekomunikasi mereka. Beijing juga mendesak Berlin untuk ‘mendengarkan dengan hati-hati suara-suara di dalam negeri’.
Mengacu pada data Eropa, Kedutaan Besar China di Berlin mengatakan bahwa Huawei menyumbang hampir 60 persen dari peralatan jaringan 5G Jerman. Huawei juga memberikan kontribusi positif untuk pembangunan infrastruktur komunikasi di Jerman.
“Huawei telah lama beroperasi sesuai dengan hukum dan peraturan, dan teknologinya sesuai dengan standar keselamatan,” demikian menurut pernyataan Kedubes China di Berlin.
Sebelumnya pada Selasa (7/3/2023), juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman yang tidak disebutkan namanya mengatakan pemerintah melakukan tinjauan umum terhadap pemasok teknologi telekomunikasi, tetapi menambahkan bahwa ‘tidak diarahkan pada produsen tertentu’.
“Dalam beberapa tahun terakhir, negara-negara dan pasukan anti-China terus berusaha mencoreng Huawei dengan tuduhan yang dibuat-buat, tetapi tidak pernah ada bukti bahwa peralatan dan komponen Huawei menimbulkan risiko keamanan,” demikian pernyataan Kedubes China di Berlin.
“China dengan tegas menentang Jerman yang menggeneralisasi konsep keamanan nasional dan menyalahkan kekuasaan negara untuk ikut campur di pasar dalam kerja samanya pada China,” kata pernyataan tersebut.
“Ini tidak hanya melanggar undang-undang ekonomi dan prinsip persaingan yang adil, tetapi juga merugikan orang lain dan tidak menguntungkan dirinya sendiri,” lanjut pernyataan itu seraya menambahkan bahwa Beijing secara tegas ‘menentang praktik politisasi investasi dan manajemen perusahaan dan pan-securitizing’.
Beijing berharap Berlin bisa menciptakan lingkungan bisnis yang adil, terbuka, dan tidak diskriminatif terhadap perusahaan China, dan berbuat lebih banyak untuk mempromosikan keuntungan bersama daripada sebaliknya.
