News

Buya Yahya: Gelar Haji Bukan Sumber Kebanggaan, Ibadah dan Kerendahan Hati yang Utama

Menyambut orang yang baru kembali dari ibadah haji sebaiknya dilakukan dengan penuh hormat dan kegembiraan, menurut penjelasan terkini dari Ustaz Yahya Zainul Ma’arif atau yang lebih dikenal dengan Buya Yahya. Dalam sesi kajiannya, Buya Yahya menekankan pentingnya menghormati dan menjaga perasaan orang lain, sekaligus menjaga kerendahan hati kita sendiri.

Dalam kajiannya, Buya Yahya menyarankan untuk menggunakan sebutan “Pak Haji” saat berbicara dengan orang yang baru saja menunaikan ibadah haji. Hal ini merupakan bentuk pengakuan dan penghargaan atas ibadah yang telah mereka lakukan. Namun, beliau juga menekankan bahwa ini bukanlah sebuah kewajiban.

“Moment kembalinya jemaah haji adalah sebuah peristiwa yang menggembirakan dan tidak seharusnya menjadi sumber iri hati atau rasa tidak puas,” ujar Buya Yahya dikutip dari saluran Youtube Al-Bahjah TV, Sabtu (1/7/2023). Ia menambahkan, penting bagi kita untuk menjaga hati agar tidak merasa sombong atau merasa lebih baik daripada orang lain hanya karena telah menunaikan haji.

Di sisi lain, bagi mereka yang belum berkesempatan menunaikan ibadah haji, Buya Yahya juga mengingatkan agar tidak merasa rendah diri atau iri. “Semua akan mendapatkan gilirannya sesuai dengan waktu dan kehendak Allah,” tambahnya.

Buya Yahya juga menyinggung isu ketika seseorang yang telah menunaikan haji tidak dipanggil dengan sebutan “Pak Haji”. Menurut Buya Yahya, hal tersebut bukanlah alasan untuk merasa marah atau tidak dihargai. “Ini adalah kesempatan untuk mempertahankan rasa hormat dan kerendahan hati kita,” katanya.

Dalam menutup sesi kajiannya, Buya Yahya mengingatkan bahwa yang terpenting bukanlah gelar “Haji” itu sendiri, melainkan ibadah dan pengabdian kita pada Allah. Beliau berpesan, “Gelar hanyalah sebuah label, dan tidak seharusnya menjadi sumber kebanggaan berlebihan atau kesombongan.”

Dengan demikian, sambutan yang baik terhadap jamaah haji bukan hanya menunjukkan rasa hormat kita, tetapi juga menunjukkan kerendahan hati dan pengekangan diri kita dari rasa iri atau sombong. Semua ini, menurut Buya Yahya, adalah bagian integral dari penunaian ibadah haji itu sendiri.

Back to top button