Hangout

BKKBN: Toxic People Pengaruhi Penurunan Angka Pernikahan


Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengaitkan fenomena turunnya angka pernikahan akibat toxic people.

Berdasarkan data yang dipaparkan oleh BKKBN, angka pernikahan mengalami penurunan. Pada 2022 angka pernikahan mencapai 1,71 juta, kemudian pada 2023 menurun di angka 1,58 juta.

“Individualis itu kan meningkat. Orang-orang toxic itu kan orang yang cenderung juga yang akhirnya individualis. Orang toxic itu susah memahami orang lain dan dia juga menjengkelkan orang lain,” ujar Hasto dalam acara BKKN ‘Strategi Indonesia Turunkan Stunting’ di Hotel Kimaya, Yogyakarta, Jumat (8/3/2024) malam. 

Menurutnya, orang toxic tidak dapat mengendalikan diri dan menguasai diri. Terlebih, orang yang toxic juga tidak bisa memaklumi orang lain. 

“Sehingga ketika terlalu banyak orang toxic yang mungkin jadinya orang toxic saja ketemu orang waras enggak jadi nikah. Jadi, toxic friendship, toxic relationship itu membuat gagal untuk bisa melangsungkan pernikahan,” katanya.

Namun begitu, dia menjelaskan belum ada penelitian yang mengungkapkan soal fenomena ini.

“Kalau yang berhubungan dengan menikah turun dengan toksik belum ada. Saya lihat belum ada penelitiannya, yang menguji apakah itu menjadi hubungan sebab akibat antara toxic people dengan menikah yang turun,” ucapnya.

Dia juga mengatakan, orang yang toxic menjadi salah satu penyebab perceraian. 

“Saya hanya menghubungkan sama fenomena, katakanlah, banyak orang di rutan, 60 persen lebih narkotika misalnya. Di sisi lain, ada toxic people meningkat. Ini kan bisa berkorelasi. Kemudian juga ada orang bercerai meningkat ini kan sumbernya adalah orang toxic orang yang adiktif kan juga dia mental disorder,” tuturnya.

Back to top button