Market

Bisnis Pinjol Makin Benjol, Pinjaman Macetnya di Atas Ambang Batas OJK


Satu per satu perusahaan Fintech peer to peer (P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) dijepit pinjaman macet. Angka Tingkat Wanprestasi 90 hari atau TWP90, di atas ambang batas 5 persen yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dan, PT Investree Radhika Jaya (Investree) termasuk salah satu pinjol yang masuk daftar hitam. Karena, TWP90-nya mencapai 12,58 persen. Artinya, banyak borrower, sebutan untuk orang atau perusahaan yang meminjam dana ke Investree, gagal memenuhi kewajibannya.

Dikutip dari laman resmi Investree, tingkat TWP90 per Desember 2023 sebesar 12,58 persen itu, melonjak 300 persen ketimbang November 2023 yang hanya 3,29 persen. Sedangkan total pinjaman yang digelontorkan Investree mencapai Rp444,69 miliar per 3 Januari 2024.

Di jagat media sosial X (dulu Twitter), akun @sicupuh sempat menyebarkan informasi di website komunitas start-up murzfeed.com. Dituliskan adanya rencana perusahaan pinjol itu bubar alias tutup. Bisa jadi karena itu tadi, tingginya pinjaman macet.

Selain itu, menurut @sicupuh, diduga pendiri perusahaan terseret kasus penipuan. “Perusahaan ditutup karena pendiri diduga melakukan beberapa penipuan. Juga, mereka menunda gaji karyawan sampai tidak ada yang tahu kapan. Pada dasarnya, mereka menyuruh kita untuk berkemas dan pergi, dan untuk pemberi pinjaman? Mereka seharusnya tidak berharap banyak,” tulis @sicupuh, dikutip Kamis (4/1/2023).

Kabar ini, buru-buru dibantah Chief Sales Officer Investree, Salman Baharuddin. Dikatakan bahwa operasional perusahaan tidak ada masalah. Memang sempat tidak beroperasi pada 29 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024. Karena ada pemeliharaan sistem di website dan aplikasi mobile Investree for Lender.

Saat itu, kata Salman, pengguna tidak dapat mengakses layanan atau fitur platform Investree. Dan, terkait pemeliharaan itu sudah diumumkan ke seluruh pengguna pada 28 Desember 2023. “Saat ini, Investree kembali beroperasi secara normal dengan beberapa limitasi layanan atau fitur. Karena harus menunggu progress API, atau integrasi dengan pihak ketiga,” kata dia.

Sejatinya, kasus pinjaman macet tidak saja dialami Investree. Sejumlah perusahaan pinjol juga bernasib sama. Angka TWP90 di atas 5 persen. Sebut saja, Danamas sebesar 9,91 persen, Maucash 5,73 persen, TaniFund 63,9 persen, dan iGrow 45,56 persen.  

Bisa jadi ini menunjukkan betapa terkaparnya keuangan masyarakat. Khususnya mereka yang sudah tidak punya lagi tabungan di bank. Alhasil, untuk membayar pinjol, mereka harus berhubungan dengan pinjol lain. Bak pepatah: gali lubang, tutup lubang. 

Back to top button