Market

Bisnis Mulai Stabil, Laba BTN Syariah Melonjak 40 Persen

Sepanjang kuartal I-2023, Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero/BTN Syariah) Tbk membukukan laba bersih Rp105,15 miliar. Melompat 40 persen dibandingkan triwulan I-2022 yang mencapai Rp75,41 miliar.

“BTN Syariah dari tahun ke tahun berhasil menorehkan kinerja yang gemilang. Hal ini membuktikan kepercayaan masyarakat sangat tinggi terhadap Unit Usaha Syariah Bank BTN. Kami optimistis dengan kepercayaan yang besar dari masyarakat kinerja BTN Syariah hingga akhir 2023 akan terus positif,” ujar Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, Jakarta, Jumat (28/2023).

Nixon mengatakan, pencapaian kinerja BTN Syariah yang positif didukung oleh pertumbuhan bisnis yang stabil. Hal ini terlihat dari penyaluran pembiayaan BTN Syariah hingga akhir Maret 2023, tumbuh 15,52 persen menjadi Rp32,63 triliun, dibandingkan akhir Maret 2022 sebesar Rp28,24 triliun.

Dari jumlah tersebut, kata Nixon, pembiayaan perumahan masih mendominasi dengan total penyaluran mencapai Rp31,85 triliun sepanjang kuartal I-2023, atau naik 17,03 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp27,22 triliun

Dari ekspansi BTN Syariah di pembiayaan perumahaan di kuartal I-2023, lanjut Nixon, pembiayaan rumah subsidi masih mendominasi. Dengan pertumbuhan 20,05 persen menjadi Rp19,77 triliun dibandingkan periode yang sama 2022 sebesar Rp16,47 triliun.

”Meski pembiayaan mengalami pertumbuhan tinggi, tetapi dengan prinsip kehati-hatian, BTN Syariah berhasil mempertahankan pertumbuhan aset yang berkualitas dengan menorehkan penurunan NPF, menjadi 3,29 persen pada akhir Maret 2023, dibandingkan Maret 2022 sebesar 4,04 persen,” kata Nixon.

Sementara dana pihak ketiga atau DPK yang berhasil dihimpun BTN Syariah di kuartal I-2023, kata Nixon, mencapai Rp35,63 triliun. Atau tumbuh 27,29 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp27,99 triliun. Dari jumlah tersebut, dana murah mencapai Rp15,34 triliun. “Meningkat 34,02 persen pada akhir Maret 2023 dari perolehan akhir Maret 2022 yang sebesar Rp11,45 triliun,” papar Nixon.

Dengan pertumbuhan pembiayaan dan DPK tersebut, aset BTN Syariah tumbuh 24,53 persen menjadi Rp46,52 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp37,35 triliun.

Back to top button