Market

Harga Gula Naik, Bapanas Tuding India dan Brasil Biang Keroknya

Mungkin tak banyak yang tahu, naiknya harga gula di dalam negeri adalah dampak dari pengurangan produksi gula di India, serta kebijakan gula di Brasil. Lho kok bisa?

Diterangkan Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), I Gusti Ketut Astawa, India kurangi produksi gula dari 36,5 juta metrik ton (MT) ke 32,8 juta MT. Alhasil, ekspor gula India yang tadinya 9 juta MT longsor ke level 6 juta MT. “Kami catat adanya potensi berkurangnya ekspor dari India, berpengaruh besar terhadap harga gula,” kata Astawa dalam Musyawarah Kerja Nasional Gabungan Produsen Gula Indonesia (Gapdgindo) di Jakarta, Kamis (8/6/2023).

Penurunan ini, lanjut Astawa, membuat persediaan gula internasional susut besar. Ujung-ujungnya, harga gula naik. Ditambah lagi, kesepakatan Arab Saudi dan OPEC+, mengurangi produksi minyak sebesar 1,6 juta barel per hari, mendorong harga gula dunia kembali melambung. “Keuntungan produsen etanol meningkat, sehingga hasil giling tebu di negara produsen seperti Brasil, akan difokuskan untuk produksi etanol. Yang untuk produksi gula, sedikit,” terangnya.

Belum lagi, lanjut Astawa, faktor El Nino yang melanda Asia bagian selatan, dikhawatirkan menurunkan produksi tebu. Tentu saja, produksi gula menjadi susut besar. Akumulasi dari mahalnya harga gula dunia, ditambah El Nino, lanjut Astawa, membuat harga gula nasional naik. Apalagi, Indonesia adalah importir gula dari dari Thailand, India dan Brazil.

“Ongkos impor naik seperti ongkos kontainer. Ada kenaikan biaya produksi petani seperti biaya budi daya dari benih, upah kerja, pupuk, sampai pestisida, serta ada kenaikan bunga modal kerja,” ucap dia.

Data Bapanas per 6 Juni 2023, harga gula nasional mencapai Rp14.506 per kilogram (kg). Naik 0,03 persen dibandingkan 5 Juni 2023. Khusus Pulau Jawa, harga gula konsumsi mencapai Rp13.822 per kg. Sedangkan Harga Acuan Penjualan (HAP) gula nasional adalah Rp13.500/kg.

Kata Astawa, pemerintah bersama pihak terkait, sepakat untuk menyesuaikan Harga Pokok Penjualan (HPP) dan HAP gula konsumsi. Agar lebih berpihak kepada petani, dan mendorong petani meningkatkan produksi.

Asal tahu saja, HAP gula konsumsi di level petani, naik 8,7 persen menjadi Rp12.500 per kg. Sedangkan tingkat konsumen, naik 7,41 persen, menjadi Rp14.500 per kg. Kemudian, HAP gula konsumsi tingkat konsumen akan dibuat zonasi berdasarkan biaya distribusi antar wilayah dan berlaku untuk seluruh pasar, baik pasar tradisional maupun ritel modern.

Back to top button