News

Berbaik Sangka, Demokrat Yakin Data Intelijen yang Dikantongi Jokowi Bukan Hasil Penyadapan

Partai Demokrat enggan berspekulasi dan memilih berbaik sangka soal ucapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengaku sudah mengantongi data intelijen terkait informasi ‘jeroan’ partai politik (parpol).

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengaku pihaknya sama sekali tidak terganggu dengan pernyataan tersebut. Ia memahami bahwa sebagai presiden, tentu Jokowi setiap harinya menerima laporan intelijen.

“Yang disampaikan Pak Jokowi, kami menilai itu hanya merupakan hasil analisis berdasarkan informasi intelijen saja, bukan hasil intersepsi (penyadapan) terhadap keputusan atau dokumen partai yang bersifat konfidensial,” kata dia saat dihubungi di Jakarta, dikutip Minggu (17/8/2023).

Kamhar memperkirakan data intelijen yang didapat Jokowi berdasarkan saintifik. Namun, jika data intelijen yang didapat dengan cara menyadap, Kamhar mengatakan hal itu sangat berbahaya dan mencederai demokrasi.

Ia juga menyarankan agar ke depan, Jokowi bisa lebih berhati-hati berbicara ke publik, lebih selektif dalam menyampaikan sesuatu agar tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat. “Jadi untuk menghindari polemik yang tidak perlu, ada baiknya Pak Jokowi lebih selektif dalam membuat pernyataan,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai maksud dari ucapan tersebut, Jokowi ingin menunjukkan ke publik bahwa dirinya paham betul terkait situasi politik terkini di tanah air.

“Sekali pun bukan ketua umum partai, tapi Jokowi itu adalah king maker yang sesungguhnya, karena begitu banyak informasi, data-data, ‘jeroan’ dari partai pun Jokowi paham betul dalam konteks itu,” kata dia di Jakarta, dikutip Minggu (17/8/2023).

Menurut Adi, Jokowi juga ingin menjelaskan mengenai konfigurasi politik saat ini. Sebab kata Adi, banyak politikus yang menampilkan sikap berbeda di depan dan di belakang publik.

Adi meyakini pesan yang sebenarnya ingin disampaikan kepada publik, Jokowi ingin masyarakat paham bahwa apa yang terjadi saat ini masih sebatas dinamika politik.

Sebelumnya,  Jokowi saat membuka acara rapat kerja nasional (rakernas) relawan Seknas (Sekretariat Nasional) Jokowi di Hotel Salak, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/9/2023), mengaku bahwa dirinya memiliki informasi intelijen dari berbagai pihak, dan juga informasi mengenai data terbaru, hingga arah politik dari setiap  partai politik.

Informasi tersebut hanya dimiliki Presiden Jokowi karena diberikan intelijen secara langsung. “Dari intelijen saya ada, BIN (Badan Intelijen Negara). Dari intelijen di Polri, ada. Dari intelijen di TNI, saya punya, BAIS (Badan Intelijen Strategis), dan info-info di luar itu. Angka, data, survei, semuanya ada,” kata Jokowi.

Back to top button