News

Beras Langka, DPR Komisi XI Soroti Langkah Antisipasi Pemerintah


Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PKS Junaidi Auly menyoroti permasalahan inflasi pangan saat ini, terutama masalah beras yang semestinya bisa diantisipasi oleh pemerintah.

Menurutnya, pemerintah saat ini hanya sekedar bereaksi terhadap kelangkaan beras.”Pendekatan penyelesaian masalah (inflasi pangan) ini dilakukan untuk jangka pendek, seperti melakukan impor dan intervensi dalam bentuk operasi pasar, serta pemantauan alur distribusi pada level pusat dan daerah saja,” ucap Junaidi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, dikutip Selasa (12/3/2024).

Harusnya, pemerintah menyiapkan skema jangka panjang terkait manajemen pengendalian inflasi dan perbaikan dari hulu sampai hilir, terutama terhadap gejolak inflasi komoditas pangan.

“Tentunya, kolaborasi dalam penyusunan kebijakan dan pelibatan aktif seluruh stakeholder dalam melaksanakan kebijakan dari level pusat hingga daerah, menjadi kunci utama tercapainya efektivitas pengendalian inflasi pangan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Pemerintah pada 22 Februari 2024, lanjut Junaidi, Kementerian Keuangan menyatakan kinerja APBN 2024 tetap kuat dan adaptif mengantisipasi risiko. Seperti pada periode tahun 2023 disebutkan ekonomi Indonesia tumbuh relatif kuat mencapai 5,05 persen.

“Di bulan Januari 2024 Neraca perdagangan Indonesia masih tetap mencatatkan surplus sebesar USD2,02 miliar. Di awal tahun 2024, APBN mencatatkan kinerja yang baik dengan realisasi Belanja Negara mencapai Rp184,2 triliun (5,5 persen pagu APBN),” kata Junaidi.

“Namun menariknya, gejolak inflasi volatile foods berada pada kisaran 1,53 (mtm), 8,47 (yoy), atau 1,54 (ytd) ditengah kondisi Inflasi domestik yang dinilai relatif terjaga mencapai 2,57 (yoy),” sambungnya.

Oleh karena itu, ia menilai percuma perekonomian tumbuh, neraca perdagangan Indonesia surplus dan kinerja APBN 2024 tetap kuat, namun masyarakat masih mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangannya.

“Masyarakat Indonesia yang hidup di negeri agraris ini mengalami permasalahan harga pangan yang tinggi dan stok pangan yang tidak cukup,” pungkasnya.

Back to top button