Timnas Prancis seperti tengah dalam fase kutukan juara bertahan piala dunia, tak lolos fase grup di Qatar.
Hanya sehari sebelum kick-off piala dunia, Prancis harus kehilangan striker andalannya, Karim Benzema. Peraih Ballon d’Or itu dipastikan absen dari turnamen di Qatar ini karena cedera paha kiri.
Striker Real Madrid berusia 34 tahun ini sudah berjuang mengatasi cedera selama beberapa waktu dan bermain kurang dari setengah jam dalam enam pertandingan terakhir klubnya sebelum Piala Dunia.
Ini adalah kehilangan besar untuk Prancis dalam misi mempertahankan gelar juara piala dunia yang diraih empat tahun lalu di Rusia.
Pada Sabtu, dia sudah ikut berlatih untuk pertama kalinya sejak tim juara bertahan Piala Dunia itu berkumpul pekan lalu menjelang turnamen tersebut. Dia terpaksa menarik diri dari sesi latihan di Stadion Al Sadd karena cedera dan dibawa untuk diperiksa.
Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) kemudian mengatakan bahwa cedera itu “membutuhkan masa pemulihan selama tiga pekan” sehingga mengesampingkan kemungkinan Benzema sepenuhnya fit sampai turnamen ini berakhir pada 18 Desember.
“Saya ikut sedih sekali untuk Karim yang menganggap Piala Dunia ini tujuan utamanya,” kata pelatih Prancis Didier Deschamps seperti dikutip AFP.
“Meskipun ini pukulan terbaru bagi tim Prancis, saya yakin sepenuhnya kepada skuad saya. Kami akan melakukan semua yang kami bisa guna menghadapi tantangan besar yang menanti kami,” sambung Deschamps.
Prancis mengawali fase grupnya Selasa nanti dengan menghadapi Australia di Al Wakrah.
Mereka juga akan menghadapi Denmark dan Tunisia di Grup D. Prancis berusaha menjadi tim pertama sejak Brazil pada 1962 yang mempertahankan Piala Dunia.
Benzema menambah daftar pemain andalan Prancis yang absen di Qatar. Sebelumnya Prancis sudah kehilangan Paul Pogba dan N’golo Kante yang merupakan pilar penting Prancis di piala dunia sebelumnya.
Keadaan ini semakin menambah keyakinan bahwa nasib juara bertahan piala dunia akan merana.
Sebelumnya, Spanyol, Italia, Jerman yang berstatus juara bertahan, tak berkutik di gelaran piala dunia selanjutnya. Mereka bahkan tak lolos babak penyisihan grup. Prancis juga pernah mengalami hal serupa setelah juara di edisi 1998.
