News

Cuaca Panas, Jemaah Haji Diminta Selalu Gunakan Alas Kaki dan Pelembab


Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Data, dan Informasi Setjen Kementerian Agama (Kemenag), Akhmad Fauzin menghimbau kepada jemaah haji untuk meminimalisir aktifitas di luar ruangan, tak terkecuali lansia. Himbauan tersebut seiring dengan cuaca panas ekstrim di Tanah Suci. 

“Pemerintah menghimbau para jemaah haji khususnya para lansia untuk tetap menjaga kesehatan dan menghindari aktifitas di luar ruang. Mengingat saat ini kondisi cuaca di Madinah sangat panas, dengan suhu mencapai 39 sampai dengan 40 derajat celcius,” kata Fauzin dalam konferensi pers “Kabar Haji untuk Indonesia” melalui siaran YouTube Kemenag, Jakarta, Senin (13/5/2024).

Selain itu, para jemaah lansia juga diminta untuk tidak memaksakan diri dalam menjalani ibadah sunnah di Madinah. 

Pemerintah menyarankan bagi para jemaah untuk dapat melaksanakan ibadah sunnah di hotel. 

“Jangan memaksakan diri jika kondisi fisiknya tidak memungkinkan salat berjamaah di Masjid Nabawi. Jemaah bisa ditunaikan di hotel untuk menghindari kelelahan,” ujarnya. 

Sementara jika jemaah tetap memaksa ingin menjalankan ibadah sunnah di Masjid Nabawi, pemerintah memberikan beberapa himbauan. Pertama, pemerintah meminta para jemaah mencatat nama dan nomor pemondokan sebelum berangkat ke Masjid Nabawi. 

“Beri tahu dan catat nomor kontak petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) di pemondokan,” ucapnya. 

Kedua, para jemaah diminta untuk selalu menggunakan identitas pengenal, terutama gelang jemaah. Jangan tukar-menukar gelang dengan jemaah lainnya. 

“Pergi dan pulang secara berkelompok,” ujarnya. 

Selanjutnya, mengingat cuaca di Tanah Suci sedang dalam kondisi panas, pemerintah menghimbau jemaah untuk menggunakan pelembab kulit dan bibir. Hal ini untuk menghindari panas mataharinya menyebabkan iritasi. 

“Selalu gunakan alas kaki dan kaus kaki untuk menghindari kaki melepuh. Jika kehilangan alas kaki, jangan memaksakan diri pulang ke hotel tanpa sandal di siang hari sebab jalanan yang dilalui sangat panas. Hubungi petugas yang ada di sekitar Masjid Nabawi,” tuturnya. 

Terakhir, pemerintah mengajurkan para jemaah untuk selalu membawa dan minum minimal 200 mililiter air mineral per jam. Langkah ini berguna untuk menghindari tubuh mereka dari dehidrasi.  

 

“Aturi irama keberangkatan dan kepulangan dari pemondokan menuju Masjid Nabawi dan sebaliknya. Ini untuk menghindari penumpukan antrian lift di hotel. Makan tepat waktu dan beristirahat yang cukup,” ucapnya. 

 

Back to top button