Kehadiran Presiden Jokowi membagikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino di Pekalongan, Jawa Tengah, tentunya bukan kebetulan. Kental politik karena anaknya menjadi peserta dalam Pemilu 2024.
Pada Rabu (13/12/2023), Jokowi ‘cawe-cawe’ dalam pembagian BLT El Nino kepada penerima manfaat yang kebanyakan ibu-ibu di Kantor Pos Pekalongan, Kota Pekalongan, Jateng.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengatakan, BLT El Nino ini, merupakan upaya pemerintah dalam membantu masyarakat yang dilanda kesulitan karena harga-harga bahan pangan melejit.
Kenaikan harga itu, dipicu turunnya produksi komoditas pangan lantaran kemarau panjang yang dibawa El Nino. “Karena panasnya panjang sehingga harga kebutuhan pokok ada yang naik utamanya beras, itu ditutup dengan ini,” ujar Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden.
Jokowi berharap, dana BLT ini, bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti memenuhi kebutuhan gizi.
Selain itu, Jokowi ingin memastikan bahwa penerima BLT El Nino ini juga penerima bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) yang penyalurannya sudah dimulai sejak September 2023.
“Ini juga penerima beras? 10 kilogram setiap bulan? Yang Desember sudah diterima? Berarti September, Oktober, November, ditambah Desember empat kali sudah?” tanya Presiden.
Direktur Eksekutif Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia, Neni Nur Hayati setuju bahwa Jokowi saat ini tengah memainkan politik bansos. Karena dikeluarkan bersamaan dengan kampanye hingga pemungutan suara.
“Politisasi anggaran memang kerapkali terjadi di tahapan kampanye dan menjelang pemungutan serta penghitungan suara,” kata Neni
Kenapa Jokowi hadir di jawa Tengah? Tentu saja untuk membantu sang putra sulung Gibran Rakabuming Raka yang kini Cawapres nomor urut 2. Kenapa Jokowi hadir di Jawa Tengah? Bisa jadi karena Jokowi ingin mengacak-acak Jateng yang dikenal sebagai kekuasaan PDIP dan Ganjar Pranowo.
