Market

Awas! 8 BPR Bangkrut per Tahun, LPS: Bukan karena Keadaan Tapi Tak Profesional

Masyarakat yang menyimpan dana tabungannya di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) harus memperhatikan kesehatan bank tersebut. Sebab Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengungkapkan, setiap tahun rata-rata tujuh hingga delapan BPR mengalami kebangkrutan.

Mungkin anda suka

Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan penyebabnya bukan karena perburukan ekonomi, tapi karena tata kelola manajemen BPR tidak profesional.

“Memang BPR setiap tahun ada yang jatuh, rata-rata tujuh sampai delapan. Tahun ini rendah, tapi bukan karena perburukan ekonomi, itu utamanya karena bad management saja,” ungkap Purbaya dalam acara LPS Award 2023 secara daring di Jakarta, Rabu (6/12/2023).

Purbaya menegaskan untuk tahun ini, BPR yang tumbang mengalami penurunan, hingga Oktober 2023, baru ada BPR yang jatuh. namun saat ini sudah dilakukan resolusi.

“Di tahun ini, LPS melakukan resolusi terhadap 4 BPR yang hingga 30 Oktober sudah dibayarkan klaimnya kepada nasabah sebesar lebih dari Rp260 miliar,” ujarnya.

Secara umum, ungkap Purbaya, perbankan nasional saat ini dalam kondisi yang sangat baik. Hal itu tercermin dari level permodalan perbankan nasional yang tebal. Per Oktober 2023, CAR berada pada level 27,48%. Likuiditas juga dalam kondisi yang mencukupi.

Indikator AL/NCD (Alat Likuid/Non-Core Deposit) dan AL/DPK (Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga) masing-masing sebesar 117,29% dan 26,36%. Keduanya jauh di atas threshold. Intermediasi perbankan pada bulan Oktober 2023 juga berkembang dengan baik, dengan kredit yang tumbuh sebesar 8,99% YoY.

“Sementara itu Dana Pihak Ketiga tumbuh 3,43% di periode yang sama, seiring dengan percepatan pada aktivitas ekonomi nasional melalui belanja korporasi dan juga daerah,” paparnya.

Back to top button