News

Atasi Kemacetan, Heru Mesti Berani Terapkan Sederet Kebijakan Tak Populis

Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, terkesan terlalu berhati-hati dalam menjaga citranya di mata publik. Sehingga kebijakannya untuk atasi kemacetan Jakarta bisa dibilang tumpul. Sebab, perlu gebrakan dengan kebijakan tak populis bila ingin mengatasi permasalahan klasik Ibu Kota ini.

Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Nirwono Yoga mendorong Heru untuk lebih berani lakukan gebrakan atasi kemacetan, meski nantinya kebijakan tersebut tidak populis. Sebab, perlu sentuhan ‘ekstrem’ bila mau menyelesaikan kemacetan.

Misalnya, tutur dia, Heru bisa melakukan perluasan pemberlakuan ganjil-genap, baik cakupan wilayah maupun jenis kendaraan. Sebab, saat ini hanya sebagian wilayah yang diterapkan, selain itu, cakupan jenis kendaraannya juga hanya menyasar kendaraan roda empat berbahan bakar minyak.

“Pj Gubernur Heru Budi harus berani melakukan gebrakan, gebrakannya itu kebijakan tidak populis untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang semakin parah. Perluas penerapan ganjil genap baik cakupan wilayah maupun jenis kendaraan seperti kendaraan mobil berbahan bakar minyak ataupun listrik,” paparnya saat dihubungi inilah.com di Jakarta, Senin (10/4/2023).

Selain itu, Yoga juga mendorong agar Heru lebih menggalakkan penertiban parkir liar. Heru diminta berani untuk menaikkan tarif parkir semahal mungkin, agar masyarakat beralih menggunakan kendaraan umum.

“Penerapan parkir elektronik progresif semakin mahal pada jam sibuk, penertiban parkir liar, menghilangkan parkir di tepi jalan, menutup putaran yang menyebabkan antrian panjang,” tutur Yoga.

“Terus juga mendorong warga beralih untuk naik angkutan umum, Pj Heru percepatlah pembangunan transportasi publik yang terpadu, yang menyediakan jalur pejalan kaki, trotoar dan jalur sepeda,” pungkasnya.

Menanggapi banyaknya kritikan soal kemacetan, Pj Heru berencana mengumpulkan beberapa pengamat transportasi untuk membahas permasalahan kemacetan Jakarta. “Habis lebaran saya akan kumpulkan pengamat transportasi, Dinas Perhubungan DKI sama Polda untuk membahas ini,” kata Heru saat ditemui media di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin(10/4/2023).

Lebih lanjut, Heru menyebut pihaknya sudah mempunyai rencana untuk mengatasi kemacetan di Jakarta seperti mengatur shift jam kerja. “Kita sudah punya konsep mungkin antara lain membagi jam kerja gitu ya dan seterusnya,” tambah dia.

Back to top button