News

Sambut Baik Usulan Presidential Club, Bamsoet: Kita Pernah Punya DPA


Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyambut baik usulan presiden terpilih Prabowo Subianto untuk membentuk presidential club. Diakuinya, gagasan tersebut sempat diisukan pada tahun 2019.

“Apa yang digagas oleh Pak Prabowo itu suatu hal yang baik. Presidential club dapat menjadi wadah untuk mempertemukan dan mengompakkan mantan-mantan presiden dan wakil presiden,” kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (7/5/2024).

Dalam forum ini, ia menyebut seluruh gagasan untuk kemajuan bangsa dapat didiskusikan. “Dalam suatu wadah ya dimana digarapkan nanti akan menjadi komunikasi ketika bicara masalah kebangsaan ke depan,” ucapnya.

Sambutan baik tersebut tidak terhenti sampai di situ, Bamsoet turut menyambut baik jika presidential club ajang untuk menghidupkan kembali Dewan Pertimbangan Agung (DPA). Usulan tersebut sejalan dengan fungsi DPA dan presidential club yang digadang-gadang untuk menambah masukan kepada presiden dalam menjalankan roda pemerintahannya.

“Malah kalau bisa mau diformalkan kita pernah punya lembaga Dewan Pertimbangan Agung, yang bisa diisi oleh mantan-mantan presiden maupun wakil presiden, kalau mau diformalkan, kalau Pak Prabowo nya setuju,” ujarnya.

Akan tetapi, Bamsoet juga mengaku tidak mempersoalkan jika presidential club merupakan lembaga informal seperti yang diterapkan di Amerika Serikat. Baginya, baik formal maupun informal keduanya baik untuk kepentingan bangsa.

“Bagaimanapun juga dengan berbagai pengalaman presiden-presiden, ada yang satu periode ada yang sekaligus dua periode seperti Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), Pak Jokowi, ya Bu Megawati ini penting untuk melihat ke depan bagaimana persoalan bangsa ini bisa kita hadapi bisa kita selesaikan secara gotong royong,” tuturnya.

Sebelumnya, Juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak menyatakan presiden terpilih Prabowo ingin membentuk presidential club sebagai wadah berkumpulnya para presiden terdahulu untuk sama-sama menyumbang gagasan untuk membangun bangsa.

“Esensinya Pak Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan. Sehingga terjaga silaturahmi kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua,” ujar Dahnil kepada wartawan, Jumat (3/5/2024).

Ia mengatakan, besar harapan Prabowo para pendahulu mau bergabung dalam wadah itu. Selain wadah menuangkan gagasan, keberadaan perkumpulan ini juga bisa menjadi contoh baik ke masyarakat soal kekompakkan dan kerukunan para pemimpin bangsa.

“Ya, semua mantan presiden kita yang masih ada. Pak Prabowo berharap, sebagai bangsa besar para pemimpinnya kompak, rukun, guyub memikirkan dan bekerja untuk kepentingan rakyat banyak, terlepas dari perbedaan pandangan politik dan sikap politik,” tutur dia.

Back to top button