News

Pakar: Kehadiran Gibran Merusak Bursa Cawapres Prabowo

Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka semakin santer terdengar, akan menjadi sosok bacawapres pendamping Prabowo Subianto, jika Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan mengenai batas usia minimal capres cawapres, besok.

Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno menilai tentu hal ini telah merusak pasar cawapres di Koalisi Indonesia Maju (KIM). Karena menurutnya, dibanding tokoh-tokoh yang lain kapasitas Gibran masih jauh di bawah.

Dia pun mencontohkan bagaimana moncernya kapasitas yang dimiliki Menteri BUMN Erick Thohir (Etho). Selain memiliki elektabilitas yang mantap, Etho juga berkinerja baik sebagai menteri ataupun pengusaha.

“Kalau mau jujur dari sisi politiknya mas wali ini kan merusak pasaran cawapres di kalangan Prabowo Subianto. Sorry to say seakan-akan Erick Thohir (Etho) tidak ada apa-apanya, Etho itu kurang apa? Coba tunjukkan kelemahan Etho apa? Nyaris tidak ada,” tegas Adi dalam diskusi Total Politik bertajuk ‘Makin Panas Jelang Pendaftaran Capres’ di Warunk WOW KWB, Jakarta Selatan, Minggu (15/10/2023).

Selain itu, ia juga menyoroti nama Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto yang seakan bernasib sama di mata Prabowo. Dibanding Gibran, pengalaman AH dalam perpolitikan dan birokrasi jelas tidak bisa disejajarkan.

“Pak Airlangga Hartarto, nyaris tidak pernah dibicarakan untuk menjadi pendampingnya Prabowo. Pak Airlangga itu kurang apa? Menko kan hampir sama dengan Etho, ketua partai, anggota DPR berkali-kali,” ujarnya.

Menelisik ke momen Pileg 2019, lanjut dia, Airlangga menjadi sosok ketum yang mampu mengerem turbulensi yang terjadi saat itu. Bahkan di 2014, Airlangga juga mampu membuat Golkar meraih kursi terbanyak kedua di DPR.

Adi juga menuturkan torehan prestasi dan pengalaman Ketum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra dan Ketum Partai Gelora Anis Matta juga jauh di atas Gibran, tapi nyatanya para tokoh-tokoh ini  nyaris tidak diperhitungkan.

“(Lalu) tunjukkan ke saya kelemahan Prof. Yusril Ihza Mahendra, pengamat politik internasionalnya mantap, tulisannya bagus, ahli hukum tata negara one of the best kan seharusnya dianggap. Lalu Anis Matta spesialis sekjen PKS, bahasa Arabnya mantap, Ketum Gelora ini kurang apa, tapi tidak dilirik,” imbuh dia.

Lihat Juga
Close
Back to top button