News

Anies Dijamu SBY dengan Bakso: Sarat Riwayat Perjuangan!

Bakso menjadi sajian dalam pertemuan bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (25/8/2023).

Menurut SBY, dirinya sengaja menjamu Anies dan sejumlah pihak lainnya dalam pertemuan itu dengan bakso. Sebab, makanan yang disukai berbagai kalangan ini disebut memiliki makna tersendiri bagi SBY. Hal ini terutama terkait kenangan SBY saat mempersiapkan diri maju dan berjuang sebagai calon presiden jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004 lalu.

“Sengaja kita suguhkan Bakso Sukowati karena itu punya riwayat sejarah perjuangan, a long long time ago utama ya tahun 2004 dulu. Jadi Insya Allah ini membawa berkah,” kata SBY di hadapan Anies dan peserta pertemuan lainnya.

Lebih lanjut, SBY pun turut menceritakan soal makna ruangan yang digunakan untuk pertemuan itu. Pasalnya, ruangan ini menjadi saksi bisu kemenangan SBY pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004 dan Pilpres 2009.

“Pertemuan menjelang Pilpres 2004 dan 2009 juga dilaksanakan di tempat ini. Alhamdulillah, Allah memberikan jalan kemenangan,” kata SBY menambahkan.

Anies Baswedan merupakan bacapres yang diusung KPP dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Koalisi ini beranggotakan Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat.

Selain SBY dan Anies, turut hadir dalam pertemuan ini Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsa, Kepala Badan Komunikasi Strategis sekaligus Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.

Kemudian ada Kepala Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat Herman Khaeron, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua Bidang Polhukam DPP PKS Al Muzammil Yusuf, Bendum Partai NasDem Sahroni, dan Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Renanda Bachtar, pertemuan ini antara lain membahas elektabilitas atau tingkat keterpilihan Anies yang kian menurun beberapa waktu belakangan ini. Renanda memastikan, Partai Demokrat selaku anggota KPP ingin mengetahui apa yang menjadi kendala atau tantangan hingga hari ini.

Meski begitu, Renanda menilai, penurunan elektabilitas terjadi lantaran Anies hingga kini belum mengumumkan sosol cawapres pendampingya. “Sedikit banyak itu tentu ada pengaruh di konstituen apakah betul koalisi ini akan berlayar, apakah Mas Anies nanti benar-benar juga akan maju, apakah ini memang solid,” jelas Renanda.

Terkait rapat, Renanda optimistis dapat ditemukan jalan keluar mempersiapkan strategi menaikkan elektabilitas Anies.

“Ya tentu sisa waktu yg ada akan digunakan untuk melakukan kerja-kerja untuk segera memperbaiki elektabilitas Mas Anies. Yang kita yakin apabila dalam waktu dekat ini bisa segera deklarasikan pasangan cawapresnya juga kami sangat yakin akan jadi game changer nanti,” jelasnya.

Back to top button