Market

Demi Jadi Moda Transportasi Massal, Kemenhub Siap Diskon Tiket LRT Jabodebek

Untuk memaksimalkan LRT Jabodebek sebagai moda transportasi massal, pemerintah menyiapkan anggaran subsidi tiket. Tujuannya supaya menarik minat masyarakat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sehingga dapat menekan tingkat kemacetan dan tingkat polusi di Jakarta.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengusulkan adanya diskon atau subsidi tarif bagi penumpang LRT Jabodebek pada saat mulai beroperasi 30 Agustus 2023. Tarif Normal baru diberlakukan setelah beroperasi di bulan ketiga.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Mohamad Risal Wasal mengatakan, ada dua jenis promo yang diusulkan. Pertama, diskon tarif 78 persen. Promo tersebut akan diberikan pada bulan pertama pengoperasian LRT Jabodebek.

“Promosinya 78 persen. Apakah kita akan bulatkan Rp5.000, diskonnya itu 78 persen,” kata Risal di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (18/8/2023).

“Bulan berikutnya maksimum harga tertinggi Rp20 ribu, bulan berikutnya normal,” katanya.

Lebih lanjut, Risal menyampaikan, promo tersebut masih berupa usulan. Meski begitu, ia menegaskan kemungkinan besar akan bisa diterapkan.

“Sudah jadi SK (Surat Keputusan)-nya. Dirjen belum tanda tangan. Sabar. SK sudah kita bahas. Tinggal tanggal keluarnya saja,” katanya.

Besaran tarif bersubsidi LRT Jabodebek telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 67 tahun 2023 tentang Tarif Angkutan Angkutan Orang dengan Kereta Api Ringan (LRT) Terintegrasi Jabodebek untuk Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik yang telah ditetapkan pada 14 Juli 2023.

Dalam peraturan tersebut, besaran tarif LRT Jabodebek sebesar Rp 5.000 untuk 1 km pertama, dan selanjutnya Rp 700 untuk setiap kilometer (km) selanjutnya. Sementara, tarif asli dari operator untuk LRT Jabodebek rute Harjamukti-Jatimulya sebesar Rp 43.923 per satu kali perjalanan.

Proyek LRT Jabodebek ini pemerintah menganggarkan investasi sebesar Rp 29,9 triliun. Uang tersebut dibagi menjadi dua penggunaan. Sebanyak Rp 25 triliun untuk pembangunan dana dan sisanya digunakan untuk persediaan kereta.

Proyek LRT Jabodebek pertama kali melakukan groundbreaking di wilayah dekat Stasiun TMII, Jakarta Timur pada 9 September 2015.

Akhirnya lima tahun kemudian, kereta LRT Jabodebek melakukan uji coba untuk menguji kesiapan jalur yang dilalui dan persinyalan. Walaupun dalam rencana awal, proyek ini untuk menyongsong ajang olah raga Asian Game pada tahun 2018 lalu.

Back to top button