Market

Anggaran Makan Siang Gratis, Menteri Etho: Tak Harus Naikkan Harga BBM Subsidi


Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku belum mendapat informasi langsung dari TKN Prabowo-Gibran tentang wacana pemangkasan anggaran subsidi BBM untuk dialokasikan dalam pelaksanaan program makan siang gratis.

Namun Etho, begitu dia sering disapa, menilai pendanaan program tersebut bisa berasal dari berbagai efisiensi anggaran. “Ini yang sedang didorong timnya Pak Prabowo dan Mas Gibran. Nah, kalau alokasi dananya kan itu bisa dicari dari berbagai efisiensi, seperti apa efisiensinya? Ya nanti, saya tidak berhak bicara itu,” ujar Erick saat berada di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (18/2/2024).

Menurut Etho, wacana pemangkasan anggaran subsidi BBM  untuk pelaksanaan makan siang gratis baru berupa pembicaraan awal dan belum menjadi suatu kebijakan resmi.

“Karena saya ini masih kerja dan masih melayani pemerintah di bawah Pak Jokowi, gitu kan, tapi saya pastikan wacana itu masih dalam pembicaraan, bukan menjadi keputusan (kebijakan,” katanya memaparkan.

Dalam pemerintahan Jokowi total subsidi energi termasuk BBM dan LPG 3 kg mencapai Rp540 triliun. Sementara, program makan siang gratis dalam hitungan awal menelan anggaran hingga Rp460 triliun.

“Saya belum dengar, yang pasti Indonesia sudah memberikan subsidi energi sampai Rp540 triliun, yang penggunaannya itu harus tepat sasaran, kalau masalah program makan gratis konteks lain lagi,” katanya lagi.

Di luar wacana tersebut, Etho meyakini program makan siang gratis harus dijalankan karena menyangkut kebijakan membentuk generasi emas di masa mendatang.

Sebelumnya, Ketua Tim Komunikasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono menyebutkan program makan siang dan susu gratis baru dapat tercapai secara optimal pada 2029 mendatang.
.
Apalagi menurut hitungan Prabowo dan Gibran baru dapat menyentuh target angka 82,9 juta warga dalam waktu empat tahun atau 2029 mendatang. “Dalam hitungan kami, target 82,9 juta penerima manfaat program ini baru bisa tercapai pada 2029,” kata Budisatrio Djiwandono dalam paparan program kerja paslon nomor urut 2 di Jakarta, Selasa (12/2/2024) lalu.

Selanjutnya Budi menyebut, bahwa Prabowo dan Gibran terlebih dahulu mengalokasikan anggaran dengan menghitung pos-pos lain dalam beban APBN untuk dapat menjalankan program susu dan makan siang gratis secara maksimal. “Program tersebut membutuhkan anggaran besar yang harus dihitung dampaknya bagi pos anggaran lain,” katanya lagi.

Seperti diketahui, mayoritas lembaga survei dalam hitung cepat menyatakan pasangan Prabowo-Gibran meraih suara dalam pilpres kali ini di atas 53 persen yang berpeluang menjadi pemenang. Meskipun kepastiannya masih menunggu perhitungan suara manual dari KPU pada 20 Maret mendatang.

Back to top button