News

Anggap Hasil Quick Count Anomali, PDIP Nyatakan Siaga I


Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan menyatakan Siaga I dalam menyikapi hasil quick count dari berbagai lembaga survei, yang dianggap menyimpang, atau anomali.

Ia tak mau mempercayai hasil hitung cepat, seraya menegaskan bahwa arahan PDIP bagi seluruh kader dan partai koalisi adalah untuk menunggu proses rekapitulasi suara secara berjenjang dari bawah, yakni Tempat Pemungutan Suara (TPS) hingga tabulasi nasional di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Pedoman kami sangat jelas, kita menunggu proses rekapitulasi secara berjenjang dari bawah, tapi hasil quick count ini membuat kami menyatakan Siaga I untuk melihat kembali keseluruhan proses dari hulu ke hilir,” kata Hasto di Jakarta, dikutip Kamis (15/2/2024).

Hasto menjelaskan jika PDIP dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud akan membentuk tim khusus yang terdiri atas para ahli hukum, ahli investigasi, dan forensik untuk menyelidiki ada apa di balik anomali quick count Pilpres dan Pemilu 2024.

Menurutnya ada indikasi exersive shooting (penembakan berlebihan) dari berbagai operasi gabungan, mulai dari hulu ke hilir sehingga akhirnya menciptakan suatu hasil hitung cepat yang sangat anomali.

“Makanya sangat anomali hasilnya (quick count), terlihat aneh karena gap-nya jauh sekali. Bahkan Pak Rosan Roeslani (Ketua TKN Prabowo-Gibran) sendiri mengatakan kaget dengan hasil quick count,” ucapnya.

Hasto memperkirakan sedang terjadi exersive shooting seperti yang terjadi pada masa orde baru di tahun 1997. “Ini seperti sedang terjadi exersive shooting, sehingga berbagai operasi gabungan dari hulu ke hilir, akhirnya menciptakan suatu hasil yang sangat anomali,” tuturnya.

Berdasarkan data berbagai lembaga survei resmi KPU, pasangan capres dan cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dalam quick count lebih dari 50 persen. Di penghitungan LSI Denny JA, Prabowo memperoleh 58,91 persen, Indikator politik melaporkan pasangan ini meraih 57,96 persen suara dan menurut Charta Politika, Prabowo-Gibran meraih 57,73 persen. sementara Litbang Kompas mencatat raihan suara mencapai 58,79 persen.

Back to top button