Market

Anak Muda Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan dan Perubahan Lingkungan


Suka atau tidak suka, masyarakat Indonesia khususnya yang tinggal di kaawasan terpencil dengan perekonomian pas-pasan, banyak yang tak mengerti dampak dari perubahan iklim. Perlu literasi yang cukup dari berbagai kalangan anak muda yang melek lingkungan. 

Verena Puspawardani, Direktur Program Koaksi Indonesia, tergugah untuk membuat dua film Climate Witness bertajuk Ekspresi Aksi Iklim Bersama Masyarakat Urban di Jakarta. Isinya menceritakan soal klim lokal di Nusa Tenggara Timur (NTT). “Tahun lalu, film ini diputar di 40 titik seluruh Indonesia, “Climate Witness” berbasis aksi iklim lokal, yang akhirnya menjadi pemantik untuk kampanye bersama,” jelas Verena, dalam sebuah diskusi di Jakarta, dikutip Senin (1/4/2024).

Vera Nofita, Ketua Bank Sampah Gunung Emas, membeberkan perjalanan Bank Sampah Gunung Emas yang pernah meraih penghargaan bank sampah terbaik nasional 2023 dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya.

Didirikan sejak 2014, kata Vera, Bank Sampah Gunung Emas konsisten menjalankan aksi iklim dengan mengedukasi masyarakat. Khususnya menggugah kepedulian para ibu rumah tangga terhadap lingkungan. Termasuk upaya memilah sampah yang mengancam lingkungan.

Vera menerangkan, pendekatan yang dilakukan mulai dari memberdayakan ibu rumah tangga di lingkup RT, RW, sekolah, mahasiswa, hingga tokoh masyarakat.

“Awalnya, saya mengajak para perempuan, ibu rumah tangga, tidak bekerja, namun tetap bisa produktif dengan menghasilkan uang dari sampah. Sebagian besar golongan berpenghasilan Rp 50 ribu per minggu, saya dorong mereka menabung, menabung sampah,” ujar Vera.

Vera memaparkan tujuan aksinya untuk membuka pola pikir khususnya para perempuan, untuk mengatur hidup maka kelolalah sampah bisa bernilai ekonomi. Di mana, penghasilan mitra bank sampah bisa mencapai Rp2 juta per bulan.

Mengenai aturan, pemerintah sudah hadir melalui beberapa kebijakan, peraturan tersebut bahkan spesifik mengatur pengelolaan dan pemilahan sampah rumah tangga.

“Bank Sampah Gunung Emas juga menjalin kemitraan dengan WWF, melalui program plastic smart cities dari hulu ke hilir. Masyarakat tidak bisa lepas dari plastik, bagaimana sampah plastik diolah. Itulah pendampingan yang diberikan WWF, hingga sampah plastik menjadi produk layak jual,” tutup Vera.

Sedangkan Ridwan Arif, Koordinator Program VCA Koalisi Sipil, Koaksi Indonesia menjelaskan bahwa program voices for just climate action (VCA) terdapat di 7 negara. Yakni, Bolivia, Paraguai, Brazil, Tunisia, Kenya, Zambia, serta Indonesia. Dan Koaksi Indonesia tergabung dalam aliansi yang diketuai Yayasan Humanis.

Ridwan menjelaskan, VCA memiliki beberapa program berupa pengembangan kapasitas, membangun narasi bersama, dan memperkuat masyarakat sipil untuk memengaruhi kebijakan.

“Salah satu aktivitas yang dilakukan Koaksi Indonesia, yaitu pembuatan film, mendokumentasikan dan memublikasikan praktik baik. Memberi gambaran bahwa masyarakat lokal melakukan aksi-aksi iklim,” jelas Ridwan.

Back to top button