Hangout

Akira Toriyama, Pencipta Legenda yang Abadi dalam Imajinasi Kita


Di sudut mana pun dunia populer kita hari ini, nyaris tak mungkin menemukan ruang yang belum disentuh oleh seni sang mangaka Akira Toriyama. Dari gerak dinamis di film Marvel yang mengingatkan kita pada duel epik “Dragon Ball Z”, hingga lirik hip-hop yang membangkitkan kekuatan Super Saiyan, bahkan hingga dedikasi atlet yang mengidolakan Goku, pahlawan dari serial “Dragon Ball”. Kehadiran Toriyama begitu nyata, seolah-olah dia mengetuk pintu imajinasi kita satu persatu, mengajak masuk ke dalam dunia ciptaannya yang penuh warna.

Pada tanggal yang muram di awal Maret, Bird Studio, sebuah perusahaan yang didirikan oleh Toriyama pada tahun 1983, mengumumkan berita duka. Sang maestro, penulis, dan seniman yang membawa kita ke alam semesta “Dragon Ball”, telah berpulang karena hematoma subdural akut pada usia 68 tahun. 

Meskipun fisiknya telah pergi, warisan karyanya tetap merajalela, menyemarakkan industri hiburan global. Dengan lembut, Bird Studio memohon agar kita menghormati keinginan Toriyama akan ketenangan, membiarkan keluarganya berduka dalam damai tanpa hiruk-pikuk belasungkawa dari dunia luar.

post-cover
Foto: Getty Images

Toriyama memulai petualangannya di dunia manga dengan “Dragon Ball” pada tahun 1984, mengambil inspirasi dari epik klasik Tiongkok, “Journey to the West”, namun diberi sentuhan humor dan aksi seni bela diri yang khas. “Dragon Ball Z”, serial TV animasinya, kemudian membawa karyanya ke panggung global, membuat Goku, sang protagonis, menjadi ikon yang dicintai hingga memiliki balon parade di Macy’s Thanksgiving.

Perkenalan Dragon Ball

Ketika stasiun TV Swasta Indosiar memperkenalkan “Dragon Ball” kepada jutaan penonton di Tanah Air dari 1995 hingga 2005, dan kemudian mengulanginya lagi pada tahun 2015, Indonesia pun tersentuh oleh sihir Toriyama. Bagi banyak dari kita, ini adalah pertemuan pertama dengan narasi “shonen”, yang membawa kita ke dalam perjalanan pahlawan yang penuh ketekunan dan persahabatan.

post-cover
Foto: AFP

Toriyama, dengan gayanya yang unik dan ekspresif, tak hanya menciptakan karakter-karakter yang mudah dikenali, tapi juga membawa kita ke dalam pertarungan yang intens dengan hanya menggambar tangan. Teknik seni bela diri magisnya, yang membuat Goku mengeluarkan bola api dengan tangan yang terkunci, telah menginspirasi seluruh genre video game pertarungan. Lebih dari itu, Toriyama mengajak kita untuk melihat chi, energi spiritual, sebagai kekuatan yang nyata dan kuat, yang bisa memandikan kita dalam cahaya dan api.

Kisah Pahlawan

Cerita “Dragon Ball” bukan hanya tentang konflik, tapi juga tentang latihan dan peningkatan diri. Dalam kisah-kisah tersebut, Toriyama menggunakan setiap kesempatan untuk membangun karakter dan ketegangan, membuat kita memahami bahwa setiap detik latihan adalah bagian dari perjalanan menjadi pahlawan.

post-cover
Foto: AFP

Di luar layar TV, Toriyama juga berkontribusi pada dunia game. Dengan Square Enix, dia menciptakan “Dragon Quest”, salah satu video game paling berpengaruh sepanjang masa. Dia juga adalah seniman utama dari “Chrono Trigger”, yang sering dianggap sebagai salah satu game terbaik yang pernah dibuat.

Meskipun sosoknya pemalu dan jarang muncul di depan publik, Toriyama adalah seorang yang penuh dedikasi dan cinta. Dia menyukai kehidupan di pedesaan yang tenang, tempat dia bisa mengabdikan dirinya untuk keluarga dan karyanya. Dengan hobi mengumpulkan model skala dan kecintaannya pada binatang, Toriyama menunjukkan bahwa dia adalah sosok yang kompleks, penuh dengan kelembutan dan kegairahan hidup.

Pada hari ketika berita duka itu tersebar, dunia kehilangan lebih dari sekadar seniman manga. Kita kehilangan seorang visioner, seorang pencerita yang mampu mengubah kanvas putih menjadi petualangan yang tak terlupakan. 

Menginspirasi

Dalam kepergiannya, Akira Toriyama meninggalkan warisan yang akan terus hidup, menerangi imajinasi generasi saat ini dan yang akan datang. Seperti pohon besar yang akarnya mendalam, karyanya akan terus memberi inspirasi, mengajarkan kita tentang kekuatan, ketekunan, dan pentingnya melihat dunia dengan mata penuh keajaiban.

post-cover
Paco Freire/Sipa/AP

Banyak yang mencatat bahwa Mario dan Sonic the Hedgehog keduanya terinspirasi oleh karakter Toriyama. Dan kemudian ada Eiichiro Oda, pencipta waralaba “One Piece”, yang karyanya mengikuti jejak Toriyama.

“Kegembiraan dan emosi yang dirasakan melalui seri Dragon Ball akan selamanya berakar dalam pemuda para pencipta industri ini,” tulis Oda. “Keberadaannya seperti pohon besar. … Semoga tempat peristirahatan yang dia bayangkan menjadi tempat yang paling menyenangkan baginya.”

Back to top button