News

Anies Ingin Kuliner Rawon, Rendang dan Gorengan Jadi Brand Indonesia di Kota Kelas Dunia

Calon Presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan menginginkan kuliner khas Indonesia seperti Rendang, Rawon, Gorengan menjadi salah satu cara untuk melakukan diplomasi di dunia internasional secara foft diplomatic.

Berbicara tentang kebijakan luar negeri Indonesia dalam Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) atau Konferensi Kebijakan Liar Negeri di Jakarta, Sabtu (2/12/2023), diplomasi Indonesia di gelanggang internasional harus dilakukan dengan berbagai aspek. Salah satu caranya dengan menghadirkan restoran-restoran khas Indonesia di berbagai kota dunia.

“Kapan restoran-restoran Indonesia menjadi nomer satu di dunia. kami ingin berdiplomasi dengan soft power yang dahsyat,” kata Anies seperti mengutip dari tayangan you tube tentang pidatonya dalam acara CIFP.

Sebab, lanjut Anies, seperti halnya di Jakarta ada restoran Jepang, bahkan restoran Brazil, restoran Argentina maupun restoran Korea. “Mana restoran-restoran Indonesia ada di kota-kota besar dunia dan ini akan menjadi utama dalam soft off diplomacy diaspora ke depan,” katanya lagi.

Anies pun mengutip data tentang beberapa kuliner khas Indonesia yang sudah mendunia. The best rates soups di Asia tahun 2020 namanya Rawon menjadi nomer satu di Asia. Nomor dua dari Filipina dan nomor tiga itu Gulai Sinkong Padang. Sedangkan untuk 100 most Iconic ice creams, nomer satu Ragusa es di Jakarta tahun 1932 dan yang kedua Zangrandi dari Surabaya sejak tahun 1939.

Data lain yang dikutip Anies antara lain Best Deep-Fried Dessert in the World adalah gorengan menjadi nomor satu di dunia. “Bayangin coba makanan kampung bukan? di Indonesia ada di mana-mana dan itu dikatakan sebagai makanan nomer satu di dunia,” ungkapnya yang langsung disambut tepuk tangan para peserta pertemuan itu.

Tak lupa, dia juga mengutip data dari CNN tentang World’s Best Foods 2017, readers choice. Nnomor satu Rendang, nomor dua nasi goreng, bapak-Ibu,” serunya.

Strategi ini merupakan salah satu cara untuk menguatkan Brand of Indonesia. Dia pun memuji kiprah Dino Patti Djalal, Chairman Board of Trustee Indonesian Diaspora Network (IDN) Global yang berbicara tentang kuliner menjadi salah satu cara dan kekuatan Indonesia di kancah internasional. 

Anies ingin ke depan Indonesia menjadi salah satu tujuan pembelajaran dunia. Kebudayaan Indonesia tidak boleh hanya menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Tetapi harus bisa menjadi tamu mempesona di negeri orang.

“Kita tidak hanya ingin tamu-tamu dunia datang ke cultural center yang ada di sini. Tetapi harus ada di dunia. Kita harus hadir supaya menunjukkan kekuatan kebudayaan kita. Ditambah lagi potensi kekuatan restoran-restoran Indonesia yang luar biasa. Kita ingin restoran-restoran Indonesia diakui dunia,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Anies juga menyayangkan slogan Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri. Tetapi seharusnya menjadi tamu mempesona di belahan dunia. Untuk itu, ke depan Indonesia membutuhkan rumah-rumah kebudahaan Indonesia di berbagai wilayah dunia.

“Kita sering berbicara kita harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. itu bagus tetapi kalau menjadi tuan rumah di negeri sendiri, ya cuman di sini. kita harus menjadi tamu mempesona di dunia,” paparnya.  

Anies menginginkan diaspora Indonesia di luar negeri menjadi ambasador-ambasador Indonesia. Untuk itu mereka mendapatkan kesetaraan-kesetaraan dalam berbagai aspek. Bahkan kaum muda juga harus menjadi ujung tombak diplomasi di dunia internasional.

“Jadi ke depan diplomasi kita lebih proaktif, diplomasi yang lebih terbuka. Jadi harus lebih kuat lagi. Kita tahu kehadiran mereka membari warna Indonesia,” tuturnya.

Back to top button